Pulau Giliyang Jadi Tema Hari Jadi Sumenep
Jumat, 17 Oktober 2014 14:51 WIB
Sumenep (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menjadikan Pulau Giliyang yang merupakan pulau dengan kandungan oksigen tinggi sebagai tema hari jadi daerah tersebut pada tahun ini.
"Tema Hari Jadi ke-745 Sumenep adalah Semarak Pulau Giliyang. Kami sengaja mengambil tema itu sebagai bagian dari upaya kami untuk mewujudkan dan lebih mengenalkan Pulau Giliyang sebagai ikon baru wisata di Sumenep, yakni lokasi wisata kesehatan," kata Bupati Sumenep, A Busyro Karim di Sumenep, Jumat.
Pemkab Sumenep menetapkan 31 Oktober sebagai hari jadi daerah tersebut.
Pulau Giliyang adalah salah satu pulau berpenghuni di Sumenep yang secara administrasi merupakan wilayah salah satu kecamatan daratan, yakni Dungkek.
Sejak beberapa tahun lalu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemkab Sumenep berusaha mengembangkan Pulau Giliyang sebagai lokasi wisata kesehatan.
Sesuai hasil penelitian LAPAN yang bekerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumenep pada 2006, kandungan oksigen di Pulau Giliyang, pada kisaran 3,3 persen hingga 4,8 persen di atas normal.
Penelitian yang dilakukan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sumenep pada 27 Desember 2011 juga memperoleh hasil sama, yakni kandungan oksigen di Pulau Giliyang di atas rata-rata wilayah lainnya, yakni sekitar 21 persen.
"Dalam rangkaian kegiatan Hari Jadi Sumenep pada tahun ini, sejumlah produk unggulan dan budaya asli Pulau Giliyang akan ditampilkan. Kami memang akan lebih mengenalkan Pulau Giliyang ke publik dan momentum hari jadi menjadi salah satu sarananya," ujarnya, menambahkan.
Bupati menjelaskan, sejumlah program untuk mewujudkan Pulau Giliyang sebagai lokasi wisata kesehatan telah dilakukan oleh Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS).
"Kami di daerah hanya diminta untuk menyiapkan lahannya. Salah satu program dari BPWS itu adalah pengeboran air dari Desa Candi (Dungkek) yang nantinya akan dialirkan ke Pulau Giliyang dan rumah tinggal bagi wisatawan," ucapnya.
Sementara pemerintah daerah untuk sementara memprogramkan pengembangan sumber daya manusia (SDM), yakni membina para pemuda dari Pulau Giliyang sebagai rintisan pembentukan kelompok sadar wisata.
"Kami memang harus bersinergi dengan Pemerintah Pusat maupun Provinsi Jawa Timur untuk mengembangkan Pulau Giliyang sebagai lokasi wisata kesehatan. Ini tentunya butuh waktu. Namun, kami akan menyiapkannya secepat mungkin," katanya, menegaskan.
Di Pulau Giliyang terdapat dua desa, yakni Desa Bancamara dan Desa Banraas, dengan jumlah penduduk secara keseluruhan sekitar 8.000 jiwa.
Perjalanan laut dari dermaga rakyat Dungkek ke Pulau Giliyang dengan naik perahu motor membutuhkan waktu pada kisaran 45 menit hingga 60 menit dalam kondisi cuaca laut kondusif. (*)