Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, memperkirakan warga yang mengajukan permintaan air bersih ke pemkab akan terus bertambah, bahkan mencapai puncaknya Oktober, yang disebabkan pengaruh kemarau. "Permintaan warga yang mengalami kesulitan air bersih akan terus meningkat sampai Oktober, dan kemungkinan sampai Desember juga masih ada warga yang mengalami kesulitan air bersih, sebab pengaruh El Nino," kata Kepala Disnakertransos Bojonegoro Adi Witjaksono, Selasa. Hanya saja, menurut dia, saat ini warga yang mengajukan permintaan air bersih belum terlalu banyak dibandingkan dengan kemarau lalu dalam waktu yang bersamaan. Ia menyebutkan saat ini warga yang mengajukan permintaan air bersih ada di 13 desa yang tersebar di tujuh kecamatan yaitu Kecamatan Kedungadem, Sugihwaras, Dander, Kepohbaru, Temayang, Ngraho, dan Dander. "Pendistribusian air bersih dua sampai tiga tangki (5.000 liter/tangki) per harinya. Selain itu, daerah yang terdapat tampungan air juga langsung kami pasok air bersih," jelasnya. Lebih lanjut ia menjelaskan alokasi anggaran untuk menyediakan air bersih bagi warga di daerahnya hanya sebesar Rp75 juta di dalam APBD 2014. "Dengan anggaran Rp75 juta itu, katanya, hanya mencukupi untuk pengadaan air bersih sekitar 250 tangki air, sehingga kalau masih kurang, maka pendistribusian air bersih akan dibantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan perusahaan minyak di daerahnya.(*)
Pemkab Bojonegoro Perkirakan Permintaan Air Akan Bertambah
Selasa, 2 September 2014 13:54 WIB