Sosiolog: Media Massa Lebih Mengabdi Kepentingan Pemilik
Jumat, 27 Juni 2014 10:28 WIB
Oleh Andi Jauhari
Jakarta (Antara) - Sosiolog Universitas Nasional (Unas) Nia Elvina mengemukakan bahwa media massa lebih mengabdi kepada kepentingan pemilik media, menjelang Pilpres 2014.
"Ironisnya, pemilik media massa itu notabene adalah politisi yang mendukung salah satu Capres," katanya di Jakarta, Jumat.
Ia mengamati bahwa tendensi berita yang disajikan oleh media massa, khususnya yang arus utama ("mainstream"), aspek fungsi sosialnya terabaikan.
Kondisi tersebut, kata dia, tentu berdampak negatif kepada masyarakat.
"Masyarakat menjadi bingung dengan kevalidan infomasi yang dipublikasikan oleh media-media tersebut, dan cenderung menjadi stimulan konflik sosial di masyarakat," ucap Sekretaris Program Sosiologi Unas itu.
Untuk itu, menurut dia, para awak media massa khususnya para pemiliknya, harus menyadari hal ini.
"Mereka tidak boleh mengesampingkan fungsi sosial media massa yang paling utama, yakni fungsi integrasi sosial," ujar anggota Kelompok Peneliti Studi Perdesaan Universitas Indonesia (UI) itu.
Untuk itu, Nia Elvina mengharapkan masyarakat sipil yang tergabung dalam LSM/Ormas harus menyadari hal ini, yakni media massa harus diingatkan kembali kepada fungsi sosialnya, sehingga kehidupan demokrasi semakin berkembang dengan baik.
"Karena bagaimana pun juga peran media massa juga sangat penting untuk mengakselerasi kehidupan berdemokrasi di masyarakat kita," katanya.(*)