Akademisi: Fasilitas Penunjang Tangkapan Tuna Sendangbiru Minim
Jumat, 25 April 2014 18:46 WIB
Malang (Antara Jatim) - Kepala Jurusan Kelautan dan Perikanan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Riza Rahman Hakim menyatakan fasilitas penunjang untuk memaksimalkan hasil tangkapan ikan tuna di kawasan Pantai Sendangbiru, Kabupaten Malang, Jawa Timur, masih minim.
"Nelayan di kawasan Pantai Sendangbiru tidak diberi fasilitas penunjang yang memadai untuk meningkatkan hasil tangkapan ikan tuna di pantai selatan tersebut. Seharusnya, fasilitas yang wajib ada adalah lemari pendingin berkapasitas lebih dari 1 ton dan SPBU yang memasok bahan bakar perahu dan kapal nelayan," katanya di Malang, Jumat.
Ia mengemukakan pihaknya pernah memberikan rekomendasi agar Pemkab Malang memberi fasilitas bagi nelayang Sendangbiru, terutama kebeardaan SPBU dan lemasri pendingin berkapasitas lebih dari 1 ton. namun, sampai saat ini belum ada respon.
Riza mengatakan dirinya bersama beberapa dosen UMM melakukan pengamatan terhadap kondisi dan fasilitas penunjang bagi nelayan Sendangbiru sejak tahun 2006, bahkan mencoba membangun kawasan Sendangbiru bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan, namun belum bisa terwujud.
Selain tidak didukung dengan fasilitas dan infrastruktur jalan dan jembatan, katanya, persoalan yang dihadapi nelayang Sendangbiru adalah pengembangan teknologi perikanan yang masih jauh tertinggal dibanding dengan teknologi di bidang otomotif, perikanan dan tekstil.
Kepala Badan Litbang Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Achmad Poernomo ketika memberikan kuliah tamu di UMM, Kamis (24/4) mengatakan hak paten bidang perikanan di KKP baru mencapai 20 buah pada tahun 2013. Sedangkan pengembangan teknologi perikanan yang terdaftar di KKP, saat ini baru sekitar 100 alat.
"Memang masih jauh dari harapan, tapi kita harus optimistis mengejar ketertinggalan dengan bidang lain, apalagi nilai ekspor ikan dari Indonesia juga meningkat. Pada tahun 2012, nilai ekspornya mencapai 3 ,5 miliar dolar AS, 2013 sebesar 4 miliar dolar AS dan tahun ini targetnya sebesar 5 miliar dolar AS," katanya.
Selama ini pemanfaatan Pantai Sendangbiru Kabupaten Malang sebagai penghasil sekaligus pusat pengembangan industri hasil laut, termasuk ikan masih belum maksimal. Selain disebabkan buruknya infrastruktur, penyebab lainnya adalah minimnya investor dan pengembangan teknologi di bidang perikanan.
Padahal potensi ikan laut di wilayah Malang selatan mencapai 403.444 ton per tahun, namun yang termanfaatkan baru sekitar 7 persen. Potensi perikanan terbesar didominasi oleh ikan Tuna (Madidihang (Thunnus albacores), Tuna Mata besar ( Thunnus obesus), Albacore (Thunnus allalunga), Tuna Sirip Biru (Thunnus macovii), Tongkol (Thunnus tonggol) dan Cakalang.
Ikan tuna besar dan baby tuna hasil tangkapan nelayan Sendangbiru banyak diekspor ke sejumlah negara Eropa, Cina dan Jepang.(*)