Surabaya (Antara Jatim) - PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) mendukung kelancaran arus barang dari dan ke Jawa Timur (Jatim) menuju sejumlah kawasan di Pantai Utara Jawa (Pantura) melalui penandatanganan kesepakatan bersama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI). "Upaya itu kami wujudkan dengan realisasi reaktivasi jalur kereta api menuju Pelabuhan Tanjung Emas Semarang," kata Direktur Utama PT Pelindo III, Djarwo Surjanto, di Surabaya, Minggu. Oleh karena itu, ungkap dia, perseroan juga melibatkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kementerian Perhubungan sehingga sekaligus mendukung sistem transportasi di wilayah tersebut. Provinsi Jawa Tengah. Sementara, rencana reaktivasi jalur kereta api tersebut sudah masuk dalam Rencana Induk Pelabuhan (RIP) berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No PM 18 Tahun 2013. "Pelabuhan Tanjung Emas sendiri merupakan pintu gerbang arus keluar masuk dan perdagangan utama di Jawa Tengah. Dengan tersendatnya jalur transportasi darat untuk pengiriman barang dari dan ke pelabuhan, hal itu menjadi masalah utama yang harus segera ditangani," ujarnya. Sementara, jelas dia, jalur kereta api sendiri memang sudah tersedia di Pelabuhan Tanjung Emas. Tetapi karena adanya peninggian jalan dan tergerus air rob sehingga tidak pernah dimanfaatkan lagi. Untuk meningkatkan produktivitas dan menunjang percepatan pengiriman barang-barang maka dilakukan program reaktivasi jalur kereta api menuju atau sebaliknya ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. "Kami yakin dengan pembangunan reaktivasi jalur kereta api, tidak terjadi penumpukan barang yang terlalu lama dari dan ke pelabuhan," katanya. Selain itu, tambah dia, melalui jalur kereta api maka diharapkan akan mengurangi kepadatan lalu lintas di jalur Pantura yang selama ini sering mengalami kemacetan. Meski begitu, selama ini perseroan telah memberi dukungan besar terhadap Pemerintah Jawa Tengah dalam mencapai perekonomian yang lebih baik. "Misal pembangunan polder system di Pelabuhan Tanjung Emas untuk menanggulangi permasalahan rob dan penempatan 2 unit luffing crane untuk mendukung bongkar muat kayu log," katanya. Kalau di Terminal Petikemas Semarang (TPKS), kata dia, pihaknya juga sedang melakukan penambahan dermaga sepanjang 105 meter sehingga ke depan panjang dermaga menjadi 600 meter. Bahkan, saat ini juga sedang proses perakitan 2 unit Container Crane (CC), 11 Unit E-RTG, dan penambahan 5,4 hektare untuk lapangan penumpukan petikemas. "Apalagi sejak bulan November 2012 lalu TPKS telah membuka layanan petikemas domestik," katanya. Secara terpisah, Kepala Humas PT Pelindo III, Edi Priyanto, melanjutkan, laju pertumbuhan arus petikemas di TPKS menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 2009 lalu hanya tercatat 356.461 TEU's dan meningkat pada tahun 2010 menjadi 384.522 TEU's. Lalu tahun 2011 menjadi 427.468 TEU's, tahun 2012 naik menjadi 457.055 TEU's, dan tahun 2013 meningkat menjadi 499.427 TEU's. "Kondisi itu menunjukkan bahwa Jawa Tengah memiliki potensi yang cukup baik dalam sektor perdagangan. Namun demikian, ketika arus perdagangan meningkat maka dibutuhkan dukungan infrastruktur yang memadahi khususnya terkait pengangkutan", katanya.(*)
Pelindo Antisipasi Kepadatan Arus Jatim-Pantura
Minggu, 23 Maret 2014 16:48 WIB