Dino Patti: Mental "Blok" Hambat Kemajuan Bangsa
Senin, 17 Maret 2014 22:12 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Diplomat Indonesia Dr Dino Patti Djalal mengatakan, mental "blok" perilaku sebagian pejabat di Indonesia menghambat kebajuan bangsa dalam bilang ekonomi.
"Negara yang maju dan perkembangan ekonominya pesat, karena sangat terbuka kepada investor dan tidak menutup diri," kata Dino Patti Djalal saat menjadi pembicara pada Seminar Ekonomi Asia di kampus Universitas Ciputra, Surabaya, Senin.
Mental "blok" kata dia, adalah mental yang dimiliki sebagian oknum pejabat dengan cara mempersulit kalangan investor saat hendak membuka usaha di daerahnya.
Akibatnya, investor cenderung mempertimbangkan, bahkan takut untuk membuka usahanya. Padahal, kata dia, di negara-negara maju di Asia, seperti Singapura, justru sebaliknya, bahkan pejabat negara di sana justru memperlakukan investor seperti layaknya "raja".
"Di Indonesia nampaknya belum, meskipun sudah ada kepala daerah yang mulai mengubah perlakuannya pada kalangan investor," katanya.
Ia lebih lanjut menjelaskan, negara yang maju dari sisi ekonomi sebenarnya bukan negara itu mampu mengatasi berbagai masalah, akan tetapi dapat mendorong masyarakat untuk tumbuh dan terus berkembang.
"Pemerintah seperti yang disebut 'smart goverment' atau pemerintahan yang cerdas dan itu sudah dilakukan oleh banyak negara maju," terang Dino Patti Djalal.
Ia menjelaskan, sebenarnya pada era perdagangan bebas ASEAN ini, sebenarnya Indonesia memiliki peran strategis untuk lebih maju dari negara-negara berkembang lainnya.
Bahkan dalam kurum waktu lima tahun terakhir pertumbuhan ekonomi makro Indonesia mampu menunjukkan perkembangan yang positif.
Sistem demokrasi yang dianut juga menunjukkan perkembangan yang lebih baik yang ditandai dengan tidak adanya gerakan sparatisme dan berbagai bentuk gerakan lain yang dinilai menolak demokrasi.
Hanya saja yang masih menjadi catatan dunia dan hal ini disayangkan oleh dunia internasional, karena kasus korupsinya masih marak.
"Yang kedua, selain korupsi adalah rumitnya birokrasi," katanya menjelaskan.
Mental seperti itu, harus menjadi perhatian semua pihak, apabila Indonesia ingin menjadi yang pertama di antara negara-negara berkembang lainnya.
Selain membahas tentang potensi ekonomi Indonesia di tingkat Asia, Diplomat Dinno Patti Djalal dalam seminar itu juga sempat menyampaikan potensi perkembangan ekonomi Asia yang ditandainya dengan naiknya kelas ekonomi kecil menjadi menengah.
Dino Patti Djalal merupakan satu dari tiga orang nara sumber yang menjadi pembicara dalam acara seminar bisnis Asia itu.
Dua nara sumber lainnya masing-masing Bupati Pamekasan Achmad Syafii, dan Prof Kim Shyan Fam, Phd.
Bupati Achmad Syafii menyampaikan potensi investasi di Kabupaten Pamekasan, sedangkan Prof Kim Shyan Fam, Phd memaparkan materi tentang pentingnya memahami peluang pasar dalam dunia usaha. (*)