Surabaya (Antara Jatim) - Rektor Universitas dr Soetomo (Unitomo) Surabaya Dr Bachrul Amiq mentraktir mahasiswa Jepang dengan kuliner khas Surabaya saat menyambut tujuh mahasiswa Setsunan University, Osaka, Jepang, yang hendak belajar di kampus setempat, Senin. Ketujuh mahasiswa Fakultas Bahasa Asing, Jurusan Bahasa Indonesia Melayu, Setsunan University, Osaka, Jepang, itu, dijamu di sentra pedagang kaki lima (PKL) di areal kampus dengan menu antara lain lontong mi, gado-gado, rawon, pecel lele, rujak cingur, dan lainnya. "Mereka akan belajar budaya dan bahasa Indonesia di Unitomo selama enam bulan, bahkan ada yang setahun," kata Rektor Bachrul Amiq di sela-sela menerima para mahasiswa Jepang itu di warung yang dikelola pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) itu. Para mahasiswa asing itu tampak penasaran dengan menu makanan dan minuman yang mungkin baru diketahuinya, sehingga mereka saling bergantian mengambil menu lain yang dinikmati temannya. Tidak hanya itu, gado-gado yang sedang dinikmati Rektor Bachrul Amiq pun dicicipi mahasiswa Jepang yang penasaran itu, bahkan Rektor Bachrul Amiq dan mahasiswa bernama Suhei Nishiyama sempat bertukar menu yang sama-sama sudah dicicipi itu. Selain Suhei Nishiyama, ada pula Nana Araki, Nana Omezawa, Yukoi Matsunaga, Shoko Maekawa, Yo Masutani, dan Seigo Hagimori. "Ini bukti Unitomo menjadi rujukan mahasiswa Jepang untuk belajar bahasa dan budaya Indonesia. Kehadiran mereka membawa suasana yang baik untuk Unitomo dan mahasiswa, karena bisa berinteraksi langsung dengan mahasiswa Jepang," katanya. Dalam kesempatan itu, para mahasiswa Jepang itu memperkenalkan diri. "Perkenalkan nama saya Yo Masutani. Hobi nonton film Harry Potter. Saya suka Indonesia," kata Yo Masutani. Lain halnya dengan Seigo Hagimori. "Saya ingin jadi orang Indonesia," kata Seigo dengan logat yang masih terbata-bata. Selama di Surabaya, para mahasiswa Jepang itu juga ke Madura untuk belajar batik dan daerah lain yang memiliki sentra kerajinan khas, bahkan bangunan "heritage" yang pernah menjadi tempat pendudukkan Jepang di Surabaya juga dikunjungi. "Setsunan tidak hanya bekerja sama dengan Unitomo, tapi juga universitas yang memiliki jurusan Bahasa Melayu di Malaysia. Kami berharap kerja sama berikutnya bukan hanya dengan jurusan sastra," kata Dekan Fakultas Sastra Unitomo Samsuri Ariwibowo. Ia menjelaskan Unitomo menerima mahasiswa asal Jepang sejak 1997 dan Unitomo juga mengirimkan mahasiswa ke universitas itu. "Mereka menetap di rumah warga, karena itu bila tuan rumah sedang berpuasa pada bulan Ramadhan, maka mereka pun menngikuti," katanya. Didampingi Wakil Dekan Fakultas Sastra Unitomo, Cicilia Tantri Suryawati, ia mengatakan Setsunan University mengirimkan mahasiswa dari Jurusan Bahasa Indonesia Melayu pada Fakultas Bahasa Asing ke Unitomo pada setiap libur musim gugur. "Karena itu, kurikulum mahasiswa Jepang di Unitomo disesuaikan dengan Setsunan University. Untuk S-1 tetap empat tahun. Nilai setahun di Unitomo dibawa ke Setsunan untuk digabung dengan nilai mahasiswa di Setsunan," katanya. (*)
Rektor Unitomo Traktir Mahasiswa Jepang
Senin, 3 Maret 2014 20:35 WIB