"PHE WMO" Kuatkan Ekonomi dengan Meningkatkan Produksi
Rabu, 26 Februari 2014 15:31 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) berupaya menguatkan ekonomi nasional terutama di Jawa Timur dengan meningkatkan kinerja produksi minyak dan gas bumi pada masa mendatang.
"Selama tahun 2013, kami mampu memproduksi minyak dan gas sebesar 18.086 barel minyak per hari (BOPD) dan 114,5 juta kaki kubik per hari (MMSCFD)," kata PJ Direktur Operasi dan Produksi PHE WMO, Bambang H Kardono dalam siaran pers di Surabaya, Rabu.
Ia mengemukakan, angka tersebut mengalami peningkatan yang cukup signifikan, di mana pada awal tahun hanya mampu berproduksi sebesar 6.284 BOPD dan 96,4 MMSCFD.
Bahkan, produksi puncak PHE WMO sempat menyentuh catatan produksi harian tertinggi pada tahun 2013 yaitu sebesar 28.262 BOPD dan produksi gas mencapai 125 MMSCFD.
"Pencapaian produksi ini merupakan hasil yang didapat melalui berbagai aktivitas eksplorasi dan pengembangan," ujarnya.
Selain itu, jelas dia, sebanyak tiga sumur eksplorasi dan 24 sumur pengembangan telah berhasil diselesaikan. Sementara, tambahan produksi juga mampu terealisasi. Salah satunya, melalui reaktivasi lapangan PHE-40 yang berhasil menyumbangkan produksi sebesar 2.508 BOPD dan 12,9 MMSCFD.
"Bahkan, pemasangan pipa sepanjang 21 Kilometer dari PHE-38B ke PPP telah berhasil dilakukan sehingga minyak dan gas dari lapangan PHE 38B sebesar 12.500 BOPD dan 13,7 MMSCFD dapat dialirkan," ucapnya.
Di sisi lain, tambah dia, ada dua lapangan baru yaitu PHE-54 dan PHE-39 yang juga berhasil memberikan kontribusi produksi sebesar 2.578 BOPD dan 17,7 MMSCFD dari lapangan PHE-54 serta 1.310 BOPD dan 0.6 MMSCFD dari lapangan PHE-39. Pada tahun 2013, PHE WMO melakukan 3D Broadband Seismik seluas 900 Km persegi.
"Kami juga menambah contingent resources (2C) sebesar 29.98 juta barel minyak (MMBO) serta 60.24 miliar kaki kubik (BCF) atau 40.02 juta barel minyak ekuivalen (MMBOE)," paparnya.
Ia mengatakan, pada tahun lalu pihaknya juga menambah cadangan (P1) sebesar 16.8 MMBO dan 62.5 BCF atau 27.6 MMBOE. Bahkan, anak perusahaan Pertamina itupun berhasil memperoleh persetujuan rencana pengembangan (POD) Integrasi-1 dari SKK Migas.
"Dengan begitu, Tahun Pemboran yang dicanangkan oleh SKK Migas pada tahun 2013 sangat membantu upaya kami untuk meningkatkan produksi minyak dan gas guna mencapai target," ujarnya.
Di samping itu, lanjut dia, PHE WMO melakukan upaya agar pencapaian produksi ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan. Langkah strategis ini sekaligus membantu pemerintah dalam mengembangkan perekonomian lokal hingga menumbuhkan sektor industri migas nasional.(*)