Kediri (Antara Jatim) - Logistik untuk keperluan Pemilu 2014 di sebagian daerah terdampak erupsi Gunung Kelud (1.730 mdpl) yang ada di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, sebagian rusak. Salah satunya terjadi di KPU Kabupaten Malang. Sebagian logistik, terutama kotak suara rusak, setelah tertimpa atap yang ambrol. "Atap ada yang ambrol dan rusak berat sekitar 50 persen," kata Ketua KPU Kabupaten Malang Abdul Holik Rabu. Abdul yang ditemui di Kediri itu mengatakan, terdapat 226 kotak suara yang ditempatkan di gudang yang ada di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Gudang itu tidak kuat menahan debu vulkanik saat erupsi, dan ambruk ketika hujan terjadi. Bangunan itu menimpa logistik berupa kotak suara yang ada di tempat tersebut, dan kondisinya banyak yang sudah tidak memungkinkan untuk digunakan kembali. Ia menyebut, yang rusak itu adalah kotak suara, sementara untuk bilik suara masih aman. Kotak itu memang ditempatkan di daerah tersebut, untuk memudahkan distribusi serta lokasi gudang yang memang adanya di tempat tersebut. Di Kabupaten Malang terdapat dua daerah yang terdampak langsung erupsi Gunung Kelud, yaitu Kecamatan Ngantang dan Pujon. Terdapat sekitar 43 ribu pemilih yang tersebar di 113 TPS. Sementara itu, di Kabupaten Kediri logistik dan Kabupaten Blitar logistik masih aman. Lokasi gudang memang cukup jauh dari puncak Gunung Kelud, sehingga tidak terdampak. Tiga daerah di Jatim terdampak langsung erupsi Gunung Kelud, yaitu Kabupaten Kediri, Malang, serta Blitar. KPU pusat telah membuat berbagai macam alternatif agar pelaksanaan pemilu terus berlanjut. KPU pusat juga meminta agar KPU di daerah yang terdampak erupsi Gunung Kelud memetakan kebutuhan, baik logistik, petugas pemilihan, serta anggaran. Namun, untuk keputusan resmi akan dilakukan pascaadanya penetapan status dari pemerintah. Diharapkan, kondisi gunung tersebut bisa menjadi lebih stabil. Gunung Kelud mengalami erupsi, setelah sebelumnya terjadi gempa tremor sampai enam jam pada Kamis (13/2). Gunung itu dinyatakan erupsi pada pukul 22.56 WIB, setelah statusnya naik dari semula waspada menjadi awas. Erupsi itu mengeluarkan material berupa pasir, batu, serta debu vulkanik. (*)
Sebagian Logistik Pemilu di Malang Rusak Pascaerupsi Kelud
Kamis, 20 Februari 2014 7:40 WIB