Jumlah Penderita HIV/AIDS di RSUD Madiun Meningkat
Kamis, 16 Januari 2014 18:50 WIB
Madiun (Antara Jatim) - Jumlah penderita HIV/AIDS yang memeriksakan diri ke klinik "Voluntary Counseling and Testing" RSUD dr Soedono Kota Madiun, Jawa Timur, terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Data Klinik VCT rumah sakit setempat mencatat, sepanjang tahun 2013, terdapat 187 penderita HIV/AIDS baru yang datang untuk berobat.
"Jumlah tersebut terus naik setiap tahunnya. Selama enam tahun terakhir, sejak 2007 hingga 2013, total penderita HIV/AIDS yang memeriksakan kesehatannya sebanyak 717 orang," ujar Kepala Klinik VCT RSUD dr Soedono Madiun, Bayu Juniarto, Kamis.
Ia merinci, pada tahun 2007 hanya ada 25 pasien HIV/AIDS yang memeriksakan diri, selanjutnya tahun 2008 meningkat menjadi 35 pasien, tahun 2009 ada 55 pasien, kemudian 2010 terdapat 89 pasien, tahun 2011 sebanyak 160, dan pada 2012 tercatat 166 pasien.
Bayu menjelaskan penderita HIV/AIDS yang memeriksakan kesehatannya tidak hanya dari Madiun, namun juga daerah lain, seperti Ngawi, Magetan, Pacitan, dan Ponorogo dengan sistem rujukan.
Adapun, penderita yang ada mayoritas adalah berstatus ibu rumah tangga dengan usia 25 tahun ke atas. Selain itu, juga para pelaku berisiko tinggi, seperti pekerja seks, waria, dan kaum gay.
Sementara untuk ketersediaan obat, Bayu menyatakan saat ini masih sangat mencukupi. Obat tersebut adalah antiretroviral virus (ARV) yang disediakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan Kementerian Kesehatan.
"Fungsi dari ARV tersebut adalah untuk mennghambat perkembangan virus HIV/AIDS. Obat tersebut diberikan secara cuma-cuma," kata dia.
Ia menambahkan, banyak di antaranya penderita yang memeriksakan diri ke klinik VCT sudah dalam keadaan terlambat. Hal itu diketahui dari adanya penyakit penyerta atau infeksi oportunistik yang ditandai dengan gejala TBC, diare maupun sariawan.
Karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat terlebih para perisiko tinggi untuk sadar memeriksakan dirinya ke klinik VCT sedini mungkin. Sisi lain yang lebih penting adalah, mengingatkan kepada masyarakat untuk sadar dan menghindari perilaku yang dapat menularkan virus HIV/AIDS. (*)