Surabaya, (Antara Jatim) - Komando Armada RI Kawasan Timur mengundang sejumlah pelaku sejarah dan ahli waris pertempuran Laut Aru pada upacara tabur bunga untuk memperingati Hari Dharma Samudera 2014 di Surabaya, Rabu. Upacara tabur bunga di atas geladak KRI Makassar-590 yang berlayar di Selat Madura, dipimpin Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono dan dihadiri pada pejabat TNI AL di wilayah Surabaya, kasatker, prajurit Koarmatim, PNS, dan mahasiswa. Adapun pelaku sejarah pertempuran di Laut Aru pada 15 Januari 1962 yang hadir antara lain Peltu (Purn) Soeharmadji, Pelda (Purn) Soeparman, Pelda (Purn) Andrian, Pelda (Purn) Tarmudji, dan Serka (Purn) I Nyoman Toya. Selain itu, tampak hadir dua ahli waris pejuang peristiwa tersebut yakni Ibu Sufiah yang merupakan ahli waris Kelasi Ngadi dan Ibu Sutinah (ahli waris Kelasi Sodikin). Pangarmatim mengemukakan bahwa makna peringatan Hari Dharma Samudera untuk mengingatkan kembali jasa-jasa para pahlawan yang telah berjuang mempertahankan kemerdekaan, termasuk pahlawan Komodor Yos Sudarso yang gugur dalam pertempuran di Laut Aru. "Melalui momentum peringatan ini diharapkan nilai-nilai perjuangan dan semangat dalam pertempuran Laut Aru dapat tertanam dalam diri setiap prajurit TNI AL," katanya. Pada pertempuran melawan Belanda yang terjadi 15 Januari 1962 itu, salah satu kapal perang Indonesia KRI Macan Tutul tenggelam setelah terkena tembakan senjata musuh, termasuk sebagian besar prajurit dan Komodor Yos Sudarso juga ikut gugur di medan perang. Salah satu pelaku sejarah yang juga awak KRI Macan Tutul, Serka (Purn) Nyoman Toya, dalam kesempatan itu menuturkan peristiwa pertempuran di Laut Aru pada 52 tahun silam berlangsung heroik. Nyoman Toya yang saat itu bertugas mengawaki meriam haluan di KRI Macan Tutul, mengatakan kapalnya terkena tembakan meriam dari kapal perang Belanda HRMS Utrecht dan Fregat Eversten. "Saya sempat menyaksikan dua rekan saya gugur akibat tembakan dari musuh tersebut. Meskipun begitu, KRI Macan Tutul terus berusaha memberikan perlawanan hingga titik darah penghabisan dan kapal tenggelam," kata Nyoman yang mengalami luka pada bagian kaki saat pertempuran itu. Menurut Nyoman Toya, Komodor Yos Sudarso dan Kapten Memet Sastrawidirya yang berada di KRI Macan Tutul ikut gugur, sementara sisa-sisa prajurit yang masih hidup menyelamatkan diri dengan menceburkan diri ke laut, meskipun pada akhirnya ditangkap oleh kapal perang Belanda. Selain tabur bunga, rangkaian Hari Dharma Samudera juga dimeriahkan pameran foto tentang TNI AL bertajuk "Expanding Horizon" di Atrium Mal Grand City, Surabaya, 14-19 Januari 2014. Dalam pameran yang dibuka Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio, Selasa (14/1), ditampilkan sebanyak 103 foto bertema TNI AL dan kemaritiman, termasuk 15 foto karya Ibu Negara Ani Yudhoyono.(*)
Pelaku Sejarah Hadiri Peringatan Hari Dharma Samudera
Rabu, 15 Januari 2014 15:28 WIB