RSJ Menur Siapkan Kamar VIP Caleg Gagal
Selasa, 7 Januari 2014 18:23 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya menyiapkan kamar kelas "Very Important Person" (VIP) untuk calon legislator gagal akibat terpengaruh mental dan kejiwaannya selepas bertarung di Pemilihan Umum Legislatif 2014.
"Ada beberapa kamar dan tempat tidur untuk para caleg yang dikhawatirkan terpengaruh mentalnya. 35 tempat tidur untuk kelas VIP," ujar Direktur Utama RSJ Menur Adi Wirachjanto ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Selasa.
Selain kelas VIP, disiapkan juga sebanyak 300 tempat tidur untuk kelas biasa. Mereka nantinya akan disiapkan di ruang khusus yaitu Paviliun Puri Anggrek yang terletak di kompleks RSJ Menur Surabaya.
"Para caleg yang kemari belum tentu karena terpengaruh jiwanya. Tapi kadang ingin konsultasi untuk mencegah depresi lebih dalam akibat gagal menjadi anggota dewan," kata dia.
Pihaknya juga telah menyiapkan dokter khusus atau spesialis bagi mereka yang ingin berkonsultasi. Cara tersebut, lanjut Adi, dinilai lebih signifikan daripada harus dibawa dan disembuhkan oleh paranormal.
"Jangan dicap setiap yang datang ke RSJ Menur itu gila, karena belum tentu. Tapi, jangan sepelekan kalau ada yang terganggu jiwanya meski masih kategori rendah, sebab kalau sudah berat, malah sulit sembuhnya," kata dia.
Menghadapi pesta demokrasi lima tahunan terbesar mendatang, tercatat lebih dari 25 calon legislator yang sudah berkonsultasi sekaligus mendapatkan surat keterangan sehat jasmani dan rohaninya sebagai salah satu persyaratan mendaftar sebagai wakil rakyat.
Mereka yang konsultasi, kata dia, terdiri dari caleg-caleg asal Surabaya dan sebagian luar kota. Adi mengakui mayoritas yang datang adalah mereka yang mendaftar sebagai caleg DPRD Tingkat I Jawa Timur.
"Sudah banyak yang datang kemari untuk berkonsultasi dan semuanya sehat," katanya sembari enggan menyebutkan sejumlah caleg dengan alasan tidak etis.
Di pihak lain, Menurut Adi Wirachjanto, bakal terganggu mental dan akan depresinya para caleg berpotensi sangat besar jika gagal mengendalikan diri.
"Faktor utamanya karena mereka kalah setelah mengeluarkan banyak dana, padahal harapannya sangat tinggi untuk duduk di kursi dewan," kata dia. (*)