Bojonegoro Rekrut 40 Tenaga Penanggulangan Bencana
Kamis, 2 Januari 2014 15:22 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemkab Bojonegoro, Jatim, merekrut 40 tenaga kerja bantu yang bertugas sebagai tim penanggulangan bencana, sebagai usaha mengatasi bencana agar bisa lebih cepat tertangani.
"Tenaga kerja kontrak yang kita rekrut saat ini masih menjalani pelatihan di bidang penanggulangan semua bencana," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Amir Syahid, Kamis.
Ia menjelaskan tenaga kerja bantu yang direkrut tersebut merupakan hasil seleksi penerimaan yang baru saja berlangsung yang diikuti sekitar 150 tenaga kerja.
"Tenaga kerja yang kita rekrut rata-rata lulusan SLTA," ucapnya.
Mengenai tugas tenaga kerja bantu itu, menurut dia, akan ikut menangani semua bencana yang terjadi di daerahnya, mulai kebakaran, bencana banjir Bengawan Solo dan anak sungainya termasuk menangani bencana kekeringan di musim kemarau.
"Yang jelas tenaga kerja bantu ini honornya sesuai upah minimum kabupaten (UMK)," kata Sekretaris BPBD Bojonegoro MZ. Budi Mulyono, menambahkan.
Lebih lanjut Amir menjelaskan tenaga kerja bantu tersebut nantinya akan ditempatkan di posko penanggulangan bencana di Kecamatan Padangan, Baureno, Temayang dan Kota. Di posko setempat dilengkapi dengan mobil unit pemadam kebakaran (damkar) dan mobil tangki serbaguna.
"Mobil tangki serbaguna bisa dimanfaatkan membantu pasokan air mobil damkar sekaligus juga bisa dimanfaatkan memasok air bersih bagi warga yang kesulitan air di musim kemarau," paparnya.
Yang jelas, katanya, Dinas Pekerjaan Umum (PU) sudah mulai mengerjakan pembangunan posko petugas tenaga kerja bantu di tiga lokasi itu.
Selain itu, pemkab juga telah menambah tiga unit mobil damkar dan tiga unit mobil tangki serbaguna dari APBD 2013 sebagai usaha menambah dua unit mobil damkar lama.
"Penambahan unit mobil damkar dan mobil serbaguna merupakan langkah pemkab meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," ucapnya, menegaskan.
Ia mengharapkan adanya tiga posko penanggulangan bencana yang ada tersebut penanganan bencana seperti kebakaran bisa cepat dilakukan.
"Kalau mengandalkan mobil damkar yang ditempatkan di pemkab untuk penanganan kebakaran di daerah yang jauh dari kota membutuhkan waktu lama," ujarnya.(*)