Bojonegoro (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur, mewaspadai ancaman luapan Bengawan Solo, disebabkan kenaikan air di hulu Ndungus Ngawi (Kali Madiun), dengan ketinggian air mencapai 41,40 meter (siaga kuning), Selasa pukul 20.00 WIB.
"Ketinggian air di Ndungus, Ngawi (Kali Madiun), sekarang ini merangkak naik. Satu jam sebelumnya 41,35 meter," kata Pelaksana Tugas Kepala BPBD Bojonegoro, Nadif Ulfia di Bojonegoro.
Apalagi, lanjut dia, sekarang ini di daerahnya juga terjadi hujan deras, namun ketinggian air Bengawan Solo di hulu, Jawa Tengah, masih aman dalam kondisi tidak terjadi banjir.
"Kalau daerah hulu Jawa Tengah, kondisi Bengawan Solo tidak terjadi banjir, pengaruhnya di hilir Jawa Timur tidak terlalu besar," ujar dia.
Mengenai pemantauan ketinggian air Bengawan Solo, lanjut dia tetap dilakukan tetapi tiga jam sekali karena masih di bawah siaga banjir.
"Kalau masuk siaga banjir di hilir maka pengamatan dilakukan satu jam sekali. Begitu pula kalau sudah masuk siaga merah maka penanganan banjir luapan Bengawan Solo dilakukan dengan melibatkan berbagai instansi terkait," terangnya.
Hal senada disampaikan Pengamat Prasarana Pengairan Perum Jasa Tirta (PJT) I Subdivisi ASA III/3 Bojonegoro, Muhammad Yudo Nugroho yang menyebutkan kondisi di hulu, Jawa Tengah, sekarang ini aman tidak terjadi banjir.
"Ketinggian air Bengawan Solo di Jurug, Solo, aman di bawah siaga banjir," katanya.
Data ketinggian air Bengawan Solo di hilir, Jawa Timur, pada pukul 21.00 WIB, di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer dari kota, masih di bawah siaga banjir 26,27 meter.
Namun, ketinggian air di Karangnongko, itu masih naik, karena memperoleh pasokan air dari Ndungus, Ngawi. Sedangkan ketinggian air Bengawan Solo di taman Bengawan Solo (TBS) di Desa Ledokwetan, Kecamatan Kota, juga masih di bawah siaga banjir 9,83 meter.
Di hilirnya mulai Babat, Laren, Karanggeneng, dan Kuro, Lamongan, ketinggian air Bengawan Solo masing-masing 5,00 meter, 3,30 meter, 2, 39 m
meter, 0, 92 meter. (*)
BPBD Bojonegoro waspadai kenaikan air di hulu
Selasa, 5 Maret 2019 22:40 WIB
Kalau daerah hulu Jawa Tengah, kondisi Bengawan Solo tidak terjadi banjir, pengaruhnya di hilir Jawa Timur tidak terlalu besar