Pemkab Bojonegoro Berencana Kembangkan Bawang Merah
Jumat, 27 Desember 2013 12:19 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemkab Bojonegoro, Jawa Timur, berencana mengembangkan tanaman bawang merah dengan memberikan kemudahan kepada para petani untuk mengajukan pinjaman melalui Bank Jatim di daerah setempat.
"Kami sudah memberikan informasi langsung kepada petani bawang merah di Kecamatan Kedungadem untuk pengembangan tanaman bawang merah bisa mengajukan pinjaman ke Bank Jatim dengan bunga rendah," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bojonegoro Kusnandaka Tjatur, Jumat.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro Akhmad Djupari, namun ia tidak tahu berapa besarnya bunga bank pinjaman bagi petani bawang merah.
"Yang jelas bunga pinjaman untuk petani bawang merah jauh lebih rendah dibandingkan dengan bunga bank pada umumnya," kata Djupari, menegaskan.
Djupari menjelaskan tanaman bawang merah yang sudah ada di daerahnya, di antaranya, di Desa Duwel, Kecamatan Kedungadem, di sejumlah desa di Kecamatan Kepohbaru dan Temayang, dengan luas berkisar 1.350-1.500 hektare.
"Petani bawang merah bisa panen dua kali dalam setahun dengan produksi rata-rata 15-17 ton/hektare," tuturnya.
Ia mengakui tanaman bawang merah tidak bisa ditanam di semua daerah, karena lokasinya harus di tanah tertentu yang memiliki kemiringan yang cukup. "Kalau tanahnya miring kemudian turun hujan air dengan mudah mengalir," ujarnya.
Meski demikian, katanya, potensi daerahnya yang bisa dikembangkan untuk tanaman bawang merah luasnya bisa mencapai 10.000-12.000 hektare.
"Pengalaman selama ini harga bawang merah berkisar Rp15.000-Rp17.000/kilogram,sehingga kalau harga jatuh masih menguntungkan petani. Tidak seperti jatuhnya harga tembakau," katanya, menegaskan.
Baik Djupari dan Kusnandaka menegaskan tanaman bawang merah merupakan tanaman yang akan dikembangkan di daerahnya, karena mampu memberikan keuntungan yang besar kepada petani dibandingkan dengan menanam tembakau.
"Pengembangan tanaman bawang merah merupakan salah satu tanaman yang akan dikembangkan yang akan menunjang Bojonegoro sebagai lumbung pangan nasional,," ujar Kusnandaka. (*)