DLU Peroleh Penghargaan dari "GTLC" Spanyol
Kamis, 12 Desember 2013 14:16 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Perusahaan pelayaran PT Dharma Lautan Utama (DLU) meraih penghargaan dari Global Trade Leader's Club (GTLC) yang berkedudukan di Madrid, Spanyol, karena mampu menerapkan berbagai inovasi dalam melayani masyarakat.
"Penghargaan ini diberikan kepada kami seiring kemampuan perusahaan melayani pengguna jasa angkutan laut dengan lebih mementingkan kenyamanan dan keselamatan. Mereka berharap layanan kami bisa menginspirasi pengusaha angkutan laut penumpang di berbagai negara dan meningkatkan daya tarik angkutan laut pada masa mendatang," kata Direktur Utama DLU, Bambang Harjo, di Surabaya, Kamis.
Berbagai layanan itu, katanya, diterapkan di setiap armada angkutan laut yang dimiliki DLU baik untuk kapal penumpang maupun barang atau Ro-Ro yang tidak disediakan oleh penyedia jasa angkutan laut. Dari 26 jenis layanan yang dikumpulkan di kapal DLU, 65 persen di antaranya tidak ditemukan di kapal kelas ekonomi di dunia.
"Walau layanan itu merupakan terobosan dan kreasi yang diupayakan sendiri oleh kami, tetapi tidak menyalahi aturan pemerintah maupun ketentuan internasional," ujarnya.
Layanan yang dinilai "GTLC" adalah panduan tentang keselamatan angkutan laut yang ditayangkan melalui monitor televisi di kapal ekonomi. Tayangan di monitor itu sudah termasuk panduan cara menyelamatkan diri saat dalam bahaya. Bahkan, bisa menjadi edukasi tersendiri bagi penumpang setiap kapal usai melepas jangkarnya di dermaga.
"Tayangan panduan yang kami rintis sejak beroperasi pertama tahun 1976 tersebut juga diikuiti dengan peragaan oleh peragawan atau peragawati laiknya di pesawat penumpang," katanya.
Selain itu, tersedianya ruang dengan alat pendingin udara "AC" di kapal kelas ekonomi juga dianggap sebagai terobosan baru oleh "GLTC". Sarana ini telah memberikan kenyamanan buat mereka selayaknya sedang mengarungi laut dengan kapal kelas eksekutif atau kapal pesiar.
"Pada masa mendatang, kami akan terus meningkatkan layanan di kapal untuk mengangkat lagi pamor angkutan laut," katanya.
Ia optimistis, dengan peningkatan layanan itu bisnis angkutan laut bisa bersaing dengan moda trasportasi lain terutama angkutan udara yang saat ini menggeser dominasi angkutan laut dalam beberapa dekade. Khususnya, untuk jalur gemuk seperti lintasan Surabaya-Kalimantan atau Surabaya-Sulawesi.
"Apalagi kini bisnis angkutan laut pertumbuhannya turun hingga rata-rata 30 persen. Namun dengan menjaga layanan tetap baik di tengah tekanan merosotnya daya angkut dan ditambah tarif yang tak kunjung mengikuti kenaikan BBM, kami bisa menjaga pertumbuhan yang cukup stabil," katanya.(*)