Surabaya (Antara Jatim) - Kepolisian berhasil mengungkap motif pembunuhan di kawasan Semampir Tanjung Perak yang dilakukan oleh pria berinisial (MW), warga Endrosono Surabaya, terhadap Taufik, tetangganya sendiri. "Motifnya diduga kuat dendam karena korban adalah ayah dari pelaku pembunuhan yang dilakukan terhadap anak MW beberapa waktu lalu," kata Kasubbag Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Lily Djafar di Mapolres, Kamis. Pelaku menyerahkan diri beberapa jam setelah melakukan pembunuhan di pasar tempat korban sehari-hari berdagang. Diantar keluarga dan tokoh masyarakat, pelaku mengaku nekat karena masih dendam terhadap anak korban. "Setelah membunuh, korban sempat ke Madura. Tapi oleh keluarga dan tokoh masyarakat diberi pemahaman hingga akhirnya bersedia menyerahkan diri beserta barang buktinya," kata Lily. Peristiwa pembunuhan terjadi pada Rabu (4/12) sore. Saat itu, pelaku yang melihat korban di dekat Pasar Buah Wonokusumo, tidak jauh dari rumah keduanya. Pelaku menyabetkan celuritnya dan korban meninggal saat perjalanan ke rumah sakit. "Kami masih melakukan pemeriksaan intensif. Sejumlah saksi mata juga dimintai keterangan oleh penyidik. Semoga tidak ada lagi dendam antarkeluarga," kata dia. Peristiwa itu karena korban adalah ayah dari Solihin, pembunuh balita, yang jasad korbannya sempat disemen pada Februari lalu. Kepada wartawan, tersangka MW mengaku langsung teringat anaknya yang tewas mengenaskan saat melihat korban di jalan. "Saya tidak ingat apa-apa waktu itu dan hanya teringat anak saya yang dibunuh oleh Solihin, anak Taufik. Saya pulang ambil celurit dan nekat," kata dia. Anak pelaku bernama Fahri Husaini Romadhon (3,5) tewas di tangan Solihin, putra korban. Aksi pembunuhan itu sempat menjadi pusat perhatian karena usai membunuh, Solihin mencoba menghilangkan jejak dengan melumuri jasad korbannya dengan semen. Lily Djafar mengaku, polisi beberapa waktu lalu sempat mempertemukan keluarga MW dengan Taufik. Saat itu, mereka sepakat berdamai dan berjanji tidak ada dendam. "Setelah ini kami tetap berusaha mempertemukan dua keluarga ini dan berharap tidak ada lagi dendam," kata perwira menengah tersebut. (*)
Pembunuhan Warga Endrosono Surabaya Bermotif Dendam
Kamis, 5 Desember 2013 19:12 WIB