Swalayan Indomart di Tulungagung Terbakar
Selasa, 5 November 2013 20:01 WIB
Tulungagung (Antara Jatim) - Kepolisian Resor Tulungagung, Jawa Timur, masih menyelidiki sebab-sebab kebakaran sebuah toko waralaba Indomart di Desa/Kecamatan Gondang, Selasa dinihari, meski dugaan awal mengarah pada faktor korsleting atau hubungan arus pendek listrik di bagian gudang.
"Untuk memastikan kami akan melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) sekaligus uji forensik oleh tim Labfor Polda Jatim," kata Kapolres Tulungagung, AKBP Whisnu Hermawan Februanto, Selasa.
Uji forensik kebakaran itu sendiri dijadwalkan Rabu (6/11) pagi, setelah tim Labfor Polda Jatim datang sesuai permintaan bantuan resmi yang telah diajukan pihak Polres Tulungagung.
Hasil dari olah TKP dan uji forensik selanjutnya akan dijadikan rujukan kesimpulan, apakah kebakaran swalayan indomart tersebut murni karena kecelakaan biasa (konseleting) atau ada unsur kesengajaan (sabotase).
Pihak kepolisian hingga saat ini telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk pekerja Indomart.
Sementara lokasi kebakaran saat ini diberi garis polisi untuk menghindari kerusakan barang bukti dengan penjagaan aparat Kepolisian Sektor Gondang.
Kebakaran swalayan Indomart Gondang yang berlokasi di jalan raya Tulungagung-Trenggalek terjadi sekitar pukul 01.45 WIB. Saksi mata mengatakan, asap terlihat pertama kali muncul dari arah gudang belakang.
"Apinya cepat sekali membesar, karena di dalam isinya bermacam macam bahan-bahan makanan," tutur Suharjito, salah satu saksi mata.
Wakapolres Tulungagung Kompol Indra Lutrianto yang sempat melihat langsung upaya pemadaman api mengatakan, beberapa saksi teah diperiksa dan dugaan sementara mengarah pada faktor hubungan arus pendek listrik hingga mengakibatkan kebakaran.
"Penyebab pastinya masih diselidiki," ujarnya singkat. Lanjut Indra, tidak ada korban dalam kejadian tersebut, karena saat kebakaran terjadi swalayan dalam keadaan tutup sehingga tidak ada karyawan yang menginap di toko tersebut.
Kerugian akibat kejadian itu ini diperkirakan mencapai miliaran rupiah karena menurut saksi karyawan, aneka barang dagangan yang ada didalam baru saja di pasok. (*)