Yatim Mandiri Surabaya Pakai Topeng Sapi Kampanyekan Kurban
Sabtu, 5 Oktober 2013 8:01 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Sekitar lima dari 20 anak yatim binaan lembaga zakat dan infak "Yatim Mandiri" Surabaya menggelar kampanye Idul Kurban dengan memakai topeng sapi di halaman Masjid Al Falah Surabaya, Jumat.
Dalam kampamye untuk mengingatkan warga Kota Surabaya dalam berkurban menjelang Idul Adha 1434 Hijriah itu, puluhan anak yatim itu juga membagikan brosur tentang ajakan berkurban serta membawa kaleng Super Gizi Qurban (SGQ).
"Ya, kami mengajak masyarakat untuk memberikan donasi dalam bentuk uang tunai, lalu donasi itu akan dibelikan kambing atau sapi yang diolah menjadi daging kaleng," ujar Branch Manager 'Yatim Mandiri' Surabaya, Mutrofin.
Menurut dia, hewan kurban dari perwakilan "Yatim Mandiri" se-Indonesia itu diolah di PT Pronas Denpasar untuk menjadi daging kaleng, lalu didistribusikan ke anak yatim dan kaum dhuafa di seluruh Indonesia melalui perwakilan "Yatim Mandiri" setempat.
"Dalam bentuk daging kaleng, maka daging kurban lebih awet dan efektif, karena itu masyarakat bisa mendonasikan uangnya untuk kurban bisa berbentuk kambing senilai Rp1,6 juta," katanya.
Atau, bisa juga dalam bentuk sapi yang setiap orang juga dikenakan Rp1,6 juta, karena sifatnya patungan untuk tujuh orang. "Jadi, nilai total sapi mencapai Rp11,2 juta," katanya.
Hingga Jumat (4/10), pihaknya sudah menghimpun 50 pekurban yang mendonasikan uangnya untuk Idul Adha 1434 Hijriah.
"Kami juga mengenalkan program kurban yang dikemas dalam bentuk sosis yang bernama Super Gizi Qurban (SGQ). Program SGQ adalah sesuai syariah, praktis, dan pendistribusiannya menjangkau daerah pelosok," katanya.
Ia menambahkan Yatim Mandiri merupakan lembaga nirlaba yang mengajak masyarakat, baik personal, komunitas maupun perusahaan-perusahaan untuk peduli dan memperhatikan kemandirian anak-anak yatim melalui program-program yang terarah.
"Program kami meliputi program pendidikan, program kesehatan dan program pemberdayaan ekonomi untuk pembangunan sumber daya insani anak yatim secara mandiri dan berkelanjutan," katanya. (*)