Surabaya (Antara Jatim) - Kebutuhan semen di wilayah Jawa Timur selama periode Januari hingga Agustus 2013 mencatat pertumbuhan sekitar 5,9 persen atau menjadi 4,55 juta ton, seiring meningkatnya pembangunan proyek infrastruktur di daerah setempat. "Pada periode sama tahun lalu, kebutuhan semen di Jatim hanya 4,29 juta ton. Angka tersebut akan terus tumbuh hingga akhir tahun," kata Kepala Departemen Pengembangan Pemasaran PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Rudi Hartono, ketika dihubungi di Gresik, Kamis. Dari total kebutuhan semen di Jatim tersebut, lanjut Rudi, PT Semen Indonesia masih mempertahankan dominasi pasar dengan membukukan angka penjualan mencapai 3,3 juta ton atau tumbuh 10,82 persen dibanding tahun lalu. Pemasaran produk Semen Indonesia di wilayah Jatim terbagi dalam delapan area, meliputi Area Surabaya, Malang, Bojonegoro, Kediri, Madiun, Jember, Situbondo, dan Madura. Angka pertumbuhan kebutuhan semen di Jatim itu sedikit lebih tinggi dibanding angka secara nasional yang tercatat naik 5,7 persen selama Januari-Agustus 2013, yakni dari 34,3 juta ton menjadi 36,25 juta ton. Adapun volume penjualan produk Semen Indonesia secara nasional selama Januari-Agustus 2013 tercatat lebih dari 15,89 juta ton atau tumbuh 15 persen dibanding periode sama 2012 sejumlah 13,82 juta ton. "Sebagai pemimpin pasar industri semen dengan penguasaan 44 persen, kami tidak boleh lengah dan berusaha mempertahankan posisi itu. Oleh karena itu, perseroan tidak hanya berorientasi pada produk semen yang bagus, tetapi sudah mengarah kepada bagaimana membuat pelanggan merasa nyaman dan selalu terpuaskan. Itu salah satu kuncinya," ujarnya. Terkait kepuasan pelanggan, khususnya di wilayah Jatim, PT Semen Indonesia dengan produk merek Semen Gresik terus memperkuat sinergi dengan para peritel atau toko, seperti melalui temu pelanggan se-wilayah eks-karesidenan Madiun yang meliputi Madiun, Magetan, Ngawi, Ponorogo, Pacitan, dan Walikukun), Rabu (2/10) malam. Pada kesempatan itu, Semen Indonesia memberikan apresiasi bagi pelanggan sebagai bentuk program untuk menjaga loyalitas seluruh mitra penjualan, khususnya di eks-karesidenan Madiun yang masuk Area 5. "Program loyalitas merupakan salah satu upaya perusahaan untuk terus memberikan penghargaan atas dukungan mitra penjualan, sehingga mereka selalu merasakan nilai tambah dan keuntungan," tambah Rudi. Ia mengakui dukungan para mitra penjualan memberikan kontribusi besar bagi perusahaan untuk terus menjaga posisi sebagai pemimpin pasar di industri semen nasional. Menurut Rudi, Semen Indonesia telah menerapkan strategi pemasaran dan penjualan secara terpadu dengan didukung jaringan gudang dan 361 distributor yang tersebar di seluruh Indonesia. "Selain terus meningkatkan inovasi di bidang produksi semen dari sisi pengolahan pabrik, perseroan juga melakukan terobosan dalam strategi penjualan," tutur Rudi Hartono. (*) keterangan foto: Kepala Biro Penjualan PT Semen Indonesia, Jhony Gunawan (kanan), saat menyerahkan penghargaan pelanggan terbaik di Madiun, Rabu (2/10).
Kebutuhan Semen di Jatim Tumbuh 5,9 Persen
Kamis, 3 Oktober 2013 18:53 WIB