Dana Penilitian Universitas Brawijaya Rp100 Miliar/Tahun
Sabtu, 21 September 2013 7:43 WIB
Malang (Antara Jatim) - Dana penelitian yang dianggarkan oleh Universitas Brawijaya Malang mencapai Rp100 miliar per tahun, baik yang dikucurkan dari pemerintah pusat maupun murni dari anggaran kampus.
"Seharusnya anggaran penelitian, baik yang dilakukan oleh mahasiswa maupun dosen ini minimal sebesar 10 persen dari anggaran total kampus, namun kami baru bisa memenuhi sekitar Rp100 miliar saja," kata Rektor Universitas Brawijaya (UB) Prof Dr Yogi Sugito di Malang, Sabtu.
Anggaran operasional UB setiap tahunnya rata-rata lebih dari Rp1,2 triliun. Jika anggaran untuk penelitian sebesar 10 persen dari total anggaran, seharusnya sebesar Rp120 miliar.
Untuk menyiasati kekuarangan anggaran dan hasil-hasil penelitian tetap banyak serta dapat diaplikasikan pada masyarakat, kata Yogi, pihaknya terus berupaya memperbanyak kerja sama dengan berbagai pihak, baik perusahaan maupun pemerintah daerah.
Hanya saja, lanjutnya, penelitian yang dilakukan di Indonesia saat ini masih tumpang tindih, sebab banyak lembaga yang bisa melakukan penelitian, seperti LIPI dan Litbang di masing-masing kementerian maupun lembaga lainnya.
Seharusnya, tegas Yogi, penelitian hanya dilakukan dan dipusatkan di perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta agar tidak sampai terjadi tumpang tindih danhasilnya bisa langsung diaplikasikan pada masyarakat melalui Tri Darma Perguruan Tinggi.
Ia berharap penelitian yang dihasilkan oleh perguruan tinggi tidak hanya dipublikasikan melalui jurnal saja atau hanya dipatenkan, tapi bisa langsung diterapkan di lingkungan masyarakat, apalagi yang berkaitan dengan iptek dan pengembangan ekonomi baru.
Jika semua perguruan tinggi di tanah Air mampu menghasilkan penelitian yang berkaitan dengan pengembangan ekonomi dan diterapkan di lingkungan masyarakat luas, secara perlahan angka pengangguran pasti akan berkurang.
Bahkan, lanjutnya, kredit perbankan yang selama ini tidak terserap secara maksimal bisa dijembatani oleh perguruan tinggi dan ekonomi mikro akan berkembang pesat.
"Hasil-hasil penelitian yang bisa langsung diterapkan di masyarakat dan bisa membantu pertumbuhan ekonomi inilah yang selalu kami harapkan agar penelitian tidak hanya sebatas untuk kepentingan jurnal dan paten semata," kata Yogi menegaskan.(*)