Polisi Selidiki Tewasnya Penjaga Malam di Bojonegoro
Kamis, 5 September 2013 9:01 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Bojonegoro, Jatim, masih menyelidiki kasus tewasnya seorang penjaga malam pada Kantor Dinas Pertanian Dono (65) yang diduga kuat dibunuh, Kamis.
"Kami belum tahu penyebab meninggalnya korban. Masih dalam penyelidikan," kata Kapolsek Kecamatan Kapas AKP Supriyanto, di lokasi kejadian.
Di lokasi kejadian jajaran polres dengan dipimpin Kasat Reskrim AKP Joes Indra Lanawira melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan disaksikan Wakil Bupati (Wabup) Bojonegoro Setyo Hartono.
Dimintai konfirmasi Wabup Bojonegoro Setyo Hartono mengaku belum tahu apakah kasus tewasnya Dono karena aksi perampokan atau ada motif lain.
"Saya belum tahu," ujarnya.
Di lokasi kejadian polisi memasang garis polisi di pintu masuk Kantor Dinas Pertanian di Desa Kalianyar, Kecamatan Kapas. Selain itu, juga memasang garis polisi di pintu masuk belakang kantor sekaligus menutup kantor, sehingga jajaran karyawan setempat hanya bergerombol di luar kantor.
"Saya yang pertama tahu Dono sudah meninggal ketika datang ke kantor pagi tadi pukul 05.00 WIB," kata seorang karyawan Dinas Pertanian Bojonegoro Sujud.
Ia mengaku tidak melakukan langkah-langkah untuk melihat lebih jauh kondisi Dono, kecuali hanya memegang kakinya yang dalam keadaan terikat.
Ketika itu, katanya, Dono terbungkus tikar dalam kondisi terbujur di lantai berada di depan ruangan Kepala Kantor Dinas Pertanian Ahmad Djupari.
"Di lehernya ada bekas luka," jelasnya.
Dimintai konfirmasi, Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Dinas Pertanian Bojonegoro Wisnu Djatmiko mengaku belum tahu pasti penyebab tewasnya Dono.
"Saya kurang tahu penyebab meninggalnya Dono. Kalau informasinya ada bekas luka di leher bagian belakang," tuturnya.
Ditanya mengenai pelaku yang juga mengacak-acak ruangannya, Wisnu membenarkan. "Informasinya ruangan saya diacak-acak. Cuma barang apa yang hilang kurang tahu, sebab saya belum diperbolehkan masuk ke kantor oleh polisi," katanya. (*)