Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Akademi TNI Angakatan Laut (AAL) AAL Laksamana Muda TNI Ary Atmaja mengingatkan para taruna di lembaga pendidikan militer itu agar tidak melakukan pemukulan terhadap taruna lainnya. "Lembaga akan mengizinkan senior menghukum juniornya secara fisik, tetapi yang sifatnya mendidik, sedangkan pemukulan tidak boleh ada," katanya dalam siaran pers yang diterima Antara di Surabaya, Jumat. Gubernur AAL memberikan pembekalan kepada Taruna AAL tingkat II yang baru saja usai mengikuti pendidikan integratif di kampus Akademi Militer (Akmil) Magelang. Pendidikan integratif itu berjalan selama satu tahun yang diikuti juga Taruna Akmil dan Akademi TNI Angkatan Udara (AAU). Setelah pendidikan integratif, para taruna AAL akan mengikuti pendidikan lanjutan sesuai pola pendidikan selama tiga tahun untuk mendalami ilmu pengetahuan dan keterampilan profesi matra laut. Ary Atmaja meminta para taruna untuk selalu bersyukur karena dari ribuan peminat yang mendaftar untuk ikut seleksi, mereka bisa diterima untuk ditempa di lembaga pendidikan pencetak perwira TNI AL tersebut. "Meski terdiri dari berbagai status sosial, lembaga ini akan memberi perlakuan yang sama terhadap semua taruna, baik anak orang biasa maupun pejabat, miskin maupun kaya. Jangan minder karena miskin atau karena orang tidak punya," katanya. Menurut laksamana berbintang dua itu, aturan main di lembaga itu sudah jelas. Ia hanya meminta agar hasil didik di lembaga yang dipimpinnya tidak memiliki mental yang cengeng dan rapuh karena negara telah mengeluarkan biaya tinggi untuk mendidik mereka. "Saya berharap anda akan menjadi taruna yang mentalnya sesuai dengan harapan pemimpin, yaitu menelorkan perwira yang memiliki klasifikasi kelas dunia," katanya. (*)
Gubernur AAL: tidak Boleh Ada Pemukulan Antartaruna
Jumat, 26 Juli 2013 17:39 WIB