Dishub Malang Jamin Tarif Angkot tidak Naik
Kamis, 25 Juli 2013 16:28 WIB
Malang (Antara Jatim) - Dinas Perhubungan Kota Malang, Jawa Timur, menjamin tarif angkutan kota maupun angkutan umum lainnya selama masa Lebaran tidak ada kenaikan atau tetap seperti tarif reguler.
"Sampai saat ini masih belum ada ketentuan atau aturan baru dari pemerintah terkait tarif angkutan umum untuk Lebaran 1434 H, sehingga tarifnya tetap seperti yang ada saat ini," tegas Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang Subari di Malang, Kamis.
Tarif angkutan umum dalam kota (angkot) di Kota Malang belum lama ini naik menjadi Rp3000 dari Rp2.500 (umum) dan untuk pelajar menjadi Rp2000 dari Rp1.500.
Sedangkan bus antarkota dalam provinsi (AKDP), khususnya jurusan Malang-Surabaya menjadi Rp23 ribu dari Rp20 ribu, bahkan kenaikan tarif itu jauh sebelum adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Lebih lanjut Subari mengatakan, hingga saat ini masih belum ada kenaikan tarif, namun kalau pemerintah mengeluarkan peraturan menjelang Lebaran ada kenaikan tarif atau memberlakukan tarif batas atas dan batas bawah, maka mau tidak mau aturan tersebut harus dilaksanakan.
Menyinggung perkiraan peningkatan jumlah penumpang pada saat musim mudik Lebaran, Subari mengatakan, ada peningkatan sekitar tiga persen dari tahun lalu.
Jumlah penumpang Lebaran tahun ini diperkirakan mencapai 457.686 orang untuk jalur kedatangan dan 456.646 orang untuk jalur keberangkatan. Penumpang tersebut untuk semua jenis moda transportasi, baik bus, kereta api maupun pesawat.
Untuk angkutan bus, lanjutnya, pihaknya telah menyiapkan sedikitnya 55 unit bus untuk rute antarkota antarprovinsi (AKAP) ditambah 10 unit bus cadangan. Sedangkan untuk bus dengan rute antarkota dalam provinsi (AKDP) sebanyak 1.350 bus reguler dan 140 unit bus cadangan.
Sementara angkutan umum jenis mobil penumpang umum (MPU) sebanyak 1.200 unit dan angkutan kota (angkot) sebanyak 2.216 unit. "Kami juga sudah berkoordinasi dengan pemilik otobus (PO), jika terjadi lonjakan jumlah penumpang dan armada kendaraannya kurang, PO siap menurunkan bus pariwisatanya untuk mengangkut penumpang," tegasnya.
Oleh karena itu, kata Subari, pihaknya menjamin tidak akan ada penumpukan di sejumlah terminal khususnya terminal Arjosari selama musim arus mudik dan balik Lebaran. "Kami jamin tidak akan ada penumpukan penumpang, apalagi sampai telantar terminal," katanya, menandaskan.(*)