PHE WMO Berupaya Penuhi Target SKK Migas
Senin, 22 Juli 2013 21:27 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) berupaya memenuhi target produksi minyak dari SKK Migas sebesar 20.443 barel per hari/bph dengan meningkatkan jumlah produksinya.
"Produksi minyak kami terus meningkat. Kalau awal bulan ini mencapai 22.200 barel per hari (bph), pada pertengahan bulan ini sudah naik lagi menjadi 22.500 bph," kata "Head of Production" PHE WMO, Agus Sudarmono, ditemui usai acara buka puasa bersama wartawan di Surabaya, Senin malam.
Meski demikian, ia menyatakan, selalu berusaha untuk menaikkan angka produksi minyak menjadi 24.000 bph pada akhir tahun 2013.
"Peningkatan produksi ini karena kami punya utang produksi cukup banyak pada empat bulan awal tahun 2013," ujarnya.
Akibatnya, jelas dia, meski produksi saat ini sudah mencapai 22.500 bph tetapi produksi rata-rata PHE WMO hingga sekarang masih belum mencapai target SKK Migas.
"Selama triwulan pertama 2013, produksi rata-rata minyak kami masih pada kisaran 10.000 bph sehingga jauh dari target SKK Migas," katanya.
Peningkatan produksi secara signifikan baru dicapai pada bulan April, Mei, Juni hingga Juli 2013. Sejak 1 April lalu, produksi minyak PHE WMO terus meningkat dari kisaran 9.000 bph menjadi 12.000 bph.
"Lalu, pada bulan Mei menembus 17.000 bph dan 20.300 bph pada bulan Juni lalu. Puncaknya pada awal bulan Juli produksi kembali meningkat menjadi 22.200 bop dan kini menembus 22.500 bph,” katanya.
Ia berharap, dengan peningkatan produksi itu maka pada akhir tahun 2013, rata-rata produksi harian PHE WMO bisa memenuhi target SKK migas.
"Mudah-mudahan bisa kami kejar dengan terus meningkatkan produksi melalui dua sumur baru yang siap menambah produksi," katanya.
Ia mengemukakan, tambahan produksi itu masih menunggu selesainya pemasangan pipa baru yang menghubungkan sumur-sumur baru itu dengan Poleng Processing Platform (PPP).
"Kini proses pemasangan pipa baru sudah mencapai 90 persen dan kami optimistis bisa segera mengalirkan tambahan produksi minyak dari sumur-sumur baru," katanya.
Mmenurut, pada tahun 2013 ini PHE WMO menargetkan mengebor 21 sumur produksi. Akan tetapi sampai pertengahan tahun ini sudah ada 11 sumur produksi yang dilakukan pengeboran.
"'Declining rate' di Blok WMO relatif tinggi, jadi penambahan produksi ini selain untuk menutut utang lama juga untuk melawan declaining rate yang relatif tinggi," katanya.(*)