DKP: PJU Kota Malang Terlalu Boros
Sabtu, 13 Juli 2013 8:52 WIB
Malang (Antara Jatim) - Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang Wasto mengakui penggunaan lampu penerangan jalan umum di wilayah kota itu terlalu boros akibat menggunakan lampu yang berdaya (watt) besar.
"Untuk menghemat biaya operasional dan tagihan listrik (PJU) akan kita pasang peralatan PJU hemat energi di sejumlah ruas jalan. Anggaran pemasangan peralatan tersebut berasal dari Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2013 sebesar Rp8 miliar," katanya di Malang, Sabtu.
Menurut dia, penghematan PJU dengan peralatan tertentu itu menggunakan empat cara, yakni penurunan watt. Kalau sebelumnya setiap PJU menggunakan daya 450 watt, akan diturunkan menjadi 180 atau 250 watt.
Cara kedua, lanjut Wasto menggunakan sistem meredupkan nyala lampu (dumming) pada dini hari untuk menghemat listrik. Yang ketiga, mengunakan meterisasi dan keempat menggunakan timer atau pengendalian jam nyala.
Pemasangan lampu yang menggunakan empat cara penghematan itu akan dipasangan di jalur protokol, jalan yang arus lalu lintasnya padat, rawan kriminal serta jalan yang aktivitas perekonominya tinggi.
"Kita akan mengganti sejumlah lampu PJU yang terlalu boros, sehingga biaya operasional dan tagihan yang dikeluarkan pemkot juga besar. Oleh karena itu, kita akan turunkan daya (watt)-nya agar lebih hemat," katanya, menambahkan.
Menyinggung wacana lampu PJU menggunakan tenaga surya beberapa waktu lalu, Wasto mengatakan masih dalam kajian dan penerapannya pun saat ini masih sangat terbatas.
Ia mengakui pihaknya memang sudah melakukan kajian dan menerapkan PJU tenaga surya tersebut, namun baru diterapkan di beberapa titik saja, belum bisa digunakan secara massal.
Sejumlah titik yang sudah menggunakan PJU tenaga surya di antaranya adalah kawasan taman Merjosari dan taman sepanjang Jalan Veteran hingga Jalan Bandung.
Selain masih dalam kajian, penggunaan PJU tenaga surya tersebut juga masih dalam analisa efektifitasnya, apakah lebih hemat menggunakan tenaga surya atau penerangan dari PLN.
Sebab, lanjutnya, PJU tenaga surya juga membutuhkan aki untuk penyimpan daya dan alat tersebut harganya juga cukup mahal. "Oleh karena itu pengembangan PJU tenaga surya ini masih kita kaji lebih dalam dan hasilnya baru bisa ketahui beberapa tahun ke depan," ujarnya.(*)