BPBD Bojonegoro Waspadai Banjir Ponorogo Pengaruhi Hilir
Sabtu, 22 Juni 2013 13:41 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jatim, mewaspadai banjir di Ponorogo mempengaruhi Bengawan Solo di daerah hilir Jatim karena air banjir di daerah setempat bermuara ke Bengawan Solo.
"Kewaspadaan tetap kita lakukan. Tapi pengaruh banjir Ponorogo di daerah hilir Jatim tidak terlalu besar, meskipun permukaan Bengawan Solo di Bojonegoro saat ini mengalami peningkatan," kata Kasi Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro Suhadi, Sabtu.
Ia menjelaskan pihaknya kembali menempatkan petugas jaga yang melakukan pemantauan permukaan air Bengawan Solo baik di daerah hilir Jatim juga daerah hulu Jateng selama 24 jam.
"Berbagai kebutuhan menghadapi kemungkinan datangnya banjir juga sudah kita persiapkan, mulai perahu karet, tenda pengungsi, juga yang lainnya," katanya, menegaskan.
Ia juga meminta warga di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo di wilayahnya meningkatkan kewaspadaan, sebab air Bengawan Solo cenderung naik.
Dihubungi terpisah seorang petugas Posko Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Jayadi menyebutkan ketinggian air Bengawan Solo di daerah Ngawi masih merangkak naik hingga mencapai 6,95 meter (siaga I), Sabtu pukul 12.00 WIB.
"Air Bengawan Solo di Ngawi saat ini masih naik, sebab memperoleh pasokan air banjir dari Ponorogo yang terjadi tiga hari lalu. Apalagi, debit air Bengawan Solo dari daerah hulu Jateng juga cukup besar," jelasnya.
Sesuai data di posko setempat, menurut dia, ketinggian air Bengawan Solo di Jurug Solo, Jateng, cukup tinggi sempat mencapai 5,13 meter, meskipun masih dibawah siaga banjir.
Sementara itu, lanjutnya, ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer mencapai 25,70 meter. Di Bojonegoro ketinggian Bengawan Solo juga terus meningkat hingga mencapai 25,70 meter, Sabtu pukul 12.00 WIB.
"Kami meminta daerah hilir Jatim mulai Bojonegoro, Tuban dan Lamongan tetap waspada. Sebab, tidak tertutup kemungkinan Bengawan Solo kembali meluap," kata Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom. (*)