Pabrik Pengemasan Semen Dukung Perekonomian Banyuwangi
Kamis, 30 Mei 2013 21:55 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Pabrik pengemasan yang dibangun PT Semen Indonesia (Persero) Tbk di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, ikut mendukung perekonomian daerah setempat dalam memenuhi pasokan semen bagi pembangunan.
Kepala Seksi Hubungan Internal dan Media PT Semen Indonesia Faiq Niyazi kepada wartawan di Surabaya, Kamis, mengatakan saat ini perekonomian di kawasan timur Jatim terus menggeliat dengan Banyuwangi sebagai salah satu pusat pertumbuhannya.
"Keberadaan pabrik pengemasan menjamin tersedianya pasokan semen untuk wilayah Banyuwangi dan sekitarnya, sehingga harga akan stabil. Jika tak ada jaminan pasokan, akan terjadi kelangkaan yang bisa membuat harga semen tidak terkontrol sehingga mengganggu perekonomian daerah," katanya.
Pabrik Pengemasan PT Semen Indonesia di Banyuwangi mulai beroperasi pada awal 2012 dengan kapasitas 300.000 ton semen per tahun.
Proyek yang dibangun dengan investasi sekitar Rp120 miliar tersebut, juga dilengkapi dermaga khusus yang mampu menampung kapal hingga bobot 10.000 DWT dan satu unit mesin pengemasan berkapasitas 2.400 kantong per jam.
Menurut Faiq, perekonomian daerah yang terus meningkat sangat membutuhkan dukungan pasokan semen yang lancar, karena semen merupakan industri primer penunjang pembangunan sektor ekonomi lainnya, seperti infrastruktur jalan, jembatan, perumahan, pergudangan, dan fasilitas umum.
"Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan semen di wilayah Banyuwangi dan sekitarnya terus meningkat," tambahnya.
Menurut data PT Semen Indonesia, penjualan PT Semen Indonesia di Banyuwangi dengan merek Semen Gresik mencapai 87.215 ton pada 2012 atau tumbuh 27,33 persen dibanding 2011 sejumlah 68.496 ton.
Angka pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibanding rata-rata penjualan semen secara nasional pada 2012 yang hanya sebesar 14,5 persen.
"Tingginya penjualan semen di Banyuwangi tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi daerah itu yang terus meningkat. Tahun 2012, Banyuwangi mencatat pertumbuhan ekonomi 7,18 persen, sementara pada 2011 sekitar 7,02 persen," ujar Faiq Niyazi.
Ia menambahkan keberadaan pabrik pengemasan semen juga mempunyai dampak pengganda yang cukup besar bagi daerah, misalnya dalam penyerapan tenaga kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat dan menjadi stimulus bagi pembangunan infrastruktur.
"Kontribusi lainnya adalah pembayaran pajak dan retribusi untuk pembangunan daerah. Selain itu, secara berkala Semen Indonesia juga melakukan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) di Banyuwangi," katanya. (*)