Polisi Jaga Titik Rawan Konvoi Kelulusan SMA
Jumat, 24 Mei 2013 8:40 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Aparat Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya menjaga 10 titik rawan untuk mengantisipasi konvoi kelulusan siswa sekolah menengah atas (SMA) yang digelar hari ini.
"Ada sepuluh titik yang menjadi konsentrasi anggota. Tapi, tidak menutup kemungkinan juga ada titik-titik lainnya yang akan dijaga," ujar Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Sabilul Alif ketika dikonfirmasi, Jumat pagi.
Ke sepuluh titik pengamanan dalam kota yakni Pos 1.9B di seputaran pos air mancur Pemuda, SMA Komplek Jalan Wijaya Kusuma, depan SMAN 4 Jalan Prof. dr. Moestopo, depan SMA IPIEMS Jalan Raya Menur, depan SMAN 16 Jalan Raya Prapen.
Kemudian, depan SMA GIKI II Jalan Raya Gubeng, SMA Sejahtera Jalan Banyu Urip dan diseputaran bawah tol, Jalan kupang jaya atau kawasan lampu lalu lintas Ngesong, depan SMKN 4 atau di kawasan "frontage" depan Makorem, serta depan SMA Ta'miriyah Jalam Indrapura.
Pihaknya mengaku akan menerapkan tindakan tegas bagi para siswa yang nekat melakukan konvoi, apalagi sampai mengganggu arus lalu lintas dan melanggar rambu-rambu.
"Tidak ada pilihan selain menindak tegas. Kami pastikan melarang konvoi dan tidak ada arak-arakan merayakan kelulusan di jalan," kata mantan Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jatim tersebut.
Kekuatan yang disiapkan, kata dia, sekitar 200 personel lalu lintas dibantu dua pleton Dalmas dan 2 unit Tangkal. Di samping itu, kekuatan juga ditambah 100 anggota Satpol PP dan menyiapkan 18 truk dari Satpol PP serta 4 unit dari Satuan Sabhara.
"Dengan banyaknya personel yang disiapkan, artinya kami tidak main-main menindak pelajar yang nekat konvoi. Kami harap tidak sampai arak-arakan dan kerja samanya dari para siswa," katanya.
Menurut Sabilul, sejumlah sekolah bahkan sudah menyiapkan pesta seni yang digelar sepekan setelah pengumuman. Selain itu, sesuai hasil sosialisasi yang dilakukan, ada beberapa sekolah yang sudah mengumpulkan seragam siswa untuk diserahkan kepada yang membutuhkan.
"Hal-hal seperti itu lebih positif dibandingkan merayakan kelulusan dengan konvoi. Di samping mengancam kecelakaan di jalan, juga rawan mengganggu kenyamanan dan ketertiban pengendara lain," kata dia.
Sementara itu, tindakan tegas juga berlaku di wilayah hukum Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Sejumlah sekolah diimbau memberi aturan kepada siswanya agar tidak konvoi.
"Jika ada yang nekat konvoi, tentu polisi bertindak tegas. Bahkan, jika ada yang nekat melanggar lalu lintas, sanksi berupa penilangan pasti dilakukan," kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Anom Wibowo.
Menjelang pengumuman siswa tingkat SMA dan SMP kali ini, pihaknya sudah meminta kepada pihak sekolah agar siswa menggunakan seragam batik, jika siswa diharuskan datang ke sekolah ketika "hari H" pengumuman.(*)