Trenggalek, (Antara jatim) - Satuan Polisi Air Prigi, Trenggalek, Jawa Timur, mengidentifikasi jenis kapal yang ditemukan terbalik di selatan Pantai Joketro, Kecamatan Panggul, Rabu (17/4), mirip kapal pengangkut 200 imigran gelap di sekitar perairan Prigi, dua tahun lalu. Kasatpol Air Prigi, Trenggalek, Agus Supriyanto, Jumat, mengatakan, meski sejenis, namun kapal yang ditemukan tanpa penumpang itu memiliki kapasitas lebih kecil, dan hanya satu tingkat. Pihaknya menduga model kapal tersebut berasal dari wilayah timur perairan Indonesia. "Jenisnya itu hampir sama dengan kapal yang dua tahun lalu tenggalam di Prigi, kalau yang dulu dua tingkat tapi kalau yang ini hanya satu tingkat saja. Perahu jenis kelihatannya dari wilayah Timur perairan Indonesia," katanya. Agus menambahkan, dari pemeriksaan awal yang dilakukan polisi air terhadap barang bukti lima buah tas hitam berisi pakaian tersebut lebih mengarah pada imigran. Kata dia nelayan di sekitar Trenggalek tidak mungkin membawa barang seperti yang ditemukan. "Untuk proses penyelidikan secara resmi saat ini ditangani oleh Polsek Panggul, karena tidak mungkin ada dua kepolisian yang menangani satu kasus. Namun demikian kami akan tetep membantu pihak polsek," ujarnya. Disinggung mengenai upaya pencarian di laut, Agus masih belum bisa memberikan kepastian karena menunggu instruksi lebih lanjut dari Direktur Polisi Air Polda Jawa Timur. Dikonfirmasi terpisah, Kepala Kepolisian Sektor Panggul Trenggalek, AKP Mohammad Solichin mengaku menemukan barang bukti lain berupa air mineral kemasan merek "Agro" buatan Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat. Menurutnya, minuman tersebut akan menjadi petunjuk tersendiri untuk mengungkap asal kapal yang diduga mengangkut imigran gelap tersebut. "Jadi, gelas minuman kemasan yang bermerek Agro, diproduksinya di Lombok, tapi kami tidak tahu dibeli dari mana," ujarnya. Sementara itu Kapolres Trenggalek, AKBP Totok Suhariyanto mengaku belum menerima informasi tambahan dari polres dan polair sekitar. (*)
Polisi Identifikasi Kapal Tenggelam Diduga Angkut Imigran
Sabtu, 20 April 2013 2:38 WIB