AMPG Surabaya Panasi Mesin Politik Jelang Pemilu
Selasa, 16 April 2013 21:23 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Angkatan Muda Partai Golkar Kota Surabaya mulai memanasi mesin politiknya di tingkat bawah, mulai kelurahan hingga kecamatan menjelang Pemilu 2014.
Ketua AMPG Surabaya Blegur Prijanggono, Selasa, mengatakan selain untuk menaikkan elektabilitas Partai Golkar, AMPG punya kewajiban untuk menambah perolehan kursi partai pada pemilu 2014 yang ditargetkan 10 kursi di DPRD Surabaya.
"Tujuan utama kita tidak lain untuk menambah suara partai dan itu sebuah kewajiban bagi kita untuk memenangkan suara Golkar. Tidak bisa ditawar lagi," kata Blegur yang juga bakal caleg DPRD Jatim.
Menurut dia, dengan target bertambahnya jumlah kursi di DPRD Surabaya, Partai Golkar berupaya akan lebih maksimal lagi menjalankan tugasnya sebagai pekerja partai dalam menyalurkan aspirasi warga Surabaya yang belum sepenuhnya tercapai.
Blegur juga tidak menbantah jika kinerjanya sebagai anggota DPRD Surabaya kurang maksimal. Jika harapan itu terwujud, mereka yang jadi nanti harus betul-betul bisa mengawal aspirasi rakyat yang selama ini belum sepenuhnya tercapai.
"Saya merasa kurang maksimal, karena memang terbentur persoalan internal yang terjadi di DPRD. Fraksi Golkar nanti harus betul-betul bisa membawa perubahan," kata Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Surabaya itu.
Mengenai pencalonannya maju sebagai caleg DPRD Jatim, Blegur mengaku tidak akan serta merta meninggalkan Surabaya yang sempat mempercayainya sebagai wakil rakyat dan tetap akan membantu caleg dari dapil tersebut.
"Sudah pasti, saya akan bantu siapapun yang menjadi caleg dari Dapil III sekuat kemampuan saya. Selama dua periode sebelum saya duduk DPRD Surabaya, belum ada wakil dari Dapil III. Harapan saya, setelah saya tidak lagi di Dapil III, akan ada pengganti. Bila perlu, kursinya bertambah," janji Wakil Sekjen DPP Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) ini.
Masih kata Blegur, dengan pencalonannya ke DPRD Jatim, tidak lebih agar kaderisasi di Golkar terus berjalan. "Kalau ada kesempatan naik ke tingkat lebih atas, kenapa tidak. Tidak dipungkiri jika Golkar adalah partai kaderisasi, dan itu harus berjalan. Tetapi tetap saja, jangan meninggalkan Surabaya begitu saja, terutama dapil yang pernah mengangkat kita, " kata Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jatim ini. (*)