Disbudpar: Pengembangan Objek Wisata Dander Terkendala
Kamis, 7 Februari 2013 15:44 WIB
Bojonegoro - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro, Jatim, Suismoyo menyatakan pengembangan obyek wisata Dander menjadi wisata air terhambat pemanfaatan lahan milik Perhutani.
"Pengembangan obyek wisata Dander dengan mengandeng investor terbentur pemanfaatan lahan yang tidak kunjung mendapatkan persetujuan Menteri Kehutanan," katanya di Bojonegoro, Kamis.
Ia menjelaskan permohonan pemanfaatan lahan obyek wana wisata Dander, Kecamatan Dander sebagai obyek wisata air sudah dua tahun ini diajukan kepada Menteri Kehutanan.
"Tapi karena permohonan pemanfaatan lahan tidak mendapatkan persetujuan, pengembangan masih belum bisa dilakukan," tuturnya.
Padahal, jelas dia pihaknya sudah membuat perencanaan pengembangan potensi wana wisata Dander, di antaranya mulai pengembangan pemandian, lapangan golf, hotel, permainan anak, lokasi "outbond", sepeda gunung, juga pembangunan hotel.
Bahkan, lanjut dia pemkab pernah mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,3 miliar untuk pembenahan kolam renang yang ada, tapi tidak mendapatkan persetujuan Perhutani.
"Maket perencanaan pengembangan wana wisata Dander sudah ada, hanya tinggal menunggu persetujuan pemanfaatan lahan. Kalau memang disetujui, sudah ada investor yang siap mengembangkan potensi wana wisata Dander," paparnya.
Menurut dia, pengembangan potensi obyek wisata yang lainnya, seperti Waduk Pacal di Kecamatan Temayang maupun api abadi Kahyangan Api di Kecamatan Ngasem, juga kesulitan memperoleh persetujuan pemanfaatan lahan.
Meski demikian, lanjutnya, usaha mendapatkan persetujuan pemanfaatan lahan milik Perhutani yang menjadi tempat potensi obyek wisata yang ada di wilayahnya itu, terus dilakukan.
"Kami akan mengajukan permohonan lagi kepada Menteri Kehutanan agar bisa mendapatkan persetujuan memanfaatkan lahan milik Perhutani untuk mengembangkan obyek wisata," ucapnya.
Ia menambahkan, sejumlah potensi obyek wisata yang ada di wilayahnya itu yang mulai diminati wisatawan domestik (wisdom) dari berbagai daerah yaitu api abadi Kahyangan Api.
"Kami targetkan pengunjung obyek wisata api abadi Kahyangan Api sebanyak 30 ribu orang pada 2012 dan realisasinya jumlah pengunjung mencapai 70 ribu orang lebih," jelasnya.(*)