AS Pernah Minta Sri Lanka Kirim Pasukan ke Afghanistan
Rabu, 6 Februari 2013 4:53 WIB
Kolombo (Antara/AFP) - Sri Lanka Selasa mengatakan pihaknya menolak permintaan Amerika Serikat untuk mengirim pasukan ke Afghanistan tetapi mencabut pernyataan itu dalam beberapa jam, yang memicu tanggapan marah di media sosial tentang kredibilitas pemerintah itu.
"Presiden Mahinda Rajapakse menolah permintaan Amerika Serikat untu mengirim pasukan Sri Lanka ke Afghanistan," kata departemen informasi dalam satu pesan singkat elektronik yang segera disiar ulang kembali oleh hampir semua media lokal.
Para diplomat AS di Kolombo tampak bingung menyangkut pernyataan pemerintah Sri Lanka dan secara pribadi mengatakan tidak ada permintaan yang ditunda.
Dua jam kemudian, juru bicara presiden Mohan Samaranayake secara resmi mencabut pernyataan pemerintah sendiri.
Presiden Rajapakse tidak menerima atau menolak setiap permintaan Amerika Serikat bagi pengiriman pasukan Sri Lanka ke Afghanistan," katanya dalam pernyataan satu paragrap.
Akun Twitter Presiden Rajapakse sendiri memperingatkan wartawan agar "melakukan pengecekan ganda fakta-fakta dari berbagai sumber "sebelum diberitakan dan ini menimbulkan tanggapan keras dari para wartawan Sri Lanka.
Telegram-telegram kedutaan besar AS yang dibocorkan itu menunjukkan bahwa Kolombo menyatakan kesediaanya untuk mengirim pasukan untuk melatih tentara Afghaistan tahun 2009.Tetapi kemudian pemerintah mengubah pikirannya, khawatir akan terjadi pembalasan dari kelompok-kelompok garis keras Islam.
Hubungan antara Sri Lanka dan AS tegang karena Washington mendesak Kolombo menyelidiki tuduhan kejahatan perang oleh pauskannya ketika menumpas separatis Tamil Mei 2009. (*)