Kediri - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, sampai saat ini belum mempunyai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk penanganan bencana. "Kami memang belum membentuk lembaga itu (BPBD). Untuk pembentukan harus dilakukan kajian terlebih dahulu," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kota Kediri Hariadi di Kediri, Kamis. Dia menyebut, potensi bencana di Kota Kediri memang ada, namun melihat lokasi geografis yang tidak terlalu luas, hanya tiga kecamatan sampai saat ini belum ada tindak lanjut untuk pembuatan BPBD tersebut. Selama ini, kata dia, masalah bencana ditangani oleh instansi terkait yaitu Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas0 Kota Kediri. Mereka juga dibantu tim dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Kediri, dan jika ada bencana pun seperti banjir, langsung ditangani. Pihaknya menyebut, banjir di Kota Kediri, seperti yang terjadi di kompleks perumahan Bumi Asri, Kecamatan Kota, Kediri itu karena tingginya curah hujan. Pihaknya segera bertindak untuk penanganan lebih lanjut. Sementara itu, Wakil Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar langsung meninjau lokasi perumahan yang sempat terendam banjir sejak Rabu (30/1) sore tersebut. Ia juga mengajak perangkat kelurahan serta warga sekitar untuk pertemuan membahas tentang jalan keluar dari banjir tersebut. Ia meminta warga untuk kerja bakti bersama-sama memperbaiki saluran air ataupun sungai yang terlihat tidak lancar. Hal itu penting, karena air ternyata tidak bisa mengalir saat hujan datang. "Ada lima tahun ternyata tidak dibersihkan, sehingga sedimen menumpuk. Kami gerakkan warga melakukan kerja bakti," katanya. Pihaknya menyebut, kerja bakti membersihkan saluran air itu adalah program jangka pendek. Ke depan, pihaknya akan mmebantu untuk memperbaiki saluran air, dengan melakukan normalisasi agar air mampu tertampung, sehingga di kompleks perumahan itu tidak lagi banjir. Sebelumnya, banjir menggenani puluhan rumah warga yang ada di kompleks perumahan Bumi Asri Kota Kediri pada Rabu (30/1). Curah hujan yang tinggi membuat air meluap, bahkan setinggi lutut orang dewasa. Banjir itu terjadi karena saluran air yang ada di kompleks perumahan itu tidak mampu menampung air hujan. Begitu juga dengan sungai yang ada di tempat itu. Banjir juga pernah terjadi pada kompleks perumahan Wilis di Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, bahkan sampai pinggang orang dewasa. Air tidak bisa lancar mengalir, karena sungai yang tidak mampu menampung tingginya curah hujan. (*)
Pemkot Kediri Belum Miliki BPBD
Kamis, 31 Januari 2013 20:48 WIB