Titi Sjuman Ingin Jadi Duta Lingkungan Hidup
Jumat, 11 Januari 2013 19:30 WIB
Surabaya - Artis sekaligus salah satu juri ajang pencarian bakat di Indonesia, Titi Sjuman, mengaku ingin dinobatkan menjadi Duta Lingkungan Hidup agar bisa berkontribusi meningkatkan minimnya kepedulian masyarakat untuk mewujudkan keindahan alam sekitar.
"Contoh, kebersihan air laut di sejumlah titik di Indonesia mengingat negeri ini memiliki ragam kekayaan biota laut yang menakjubkan," kata Titi, usai ditemui dalam "Mirai Ocha Caravan Event", di Surabaya, Jumat.
Fokus terhadap laut, kata dia, karena sampai sekarang ada sejumlah titik di perairan nasional yang kondisinya cukup memprihatinkan seperti di Pulau Pramuka.
"Saya pernah menyelam di sana dan mampu mendapatkan tumpukan sampah hingga berkantong-kantong. Mulai dari bungkus mi instan sampai botol air minum," ujar ibu satu anak yang hobi menyelam itu.
Padahal, katanya, beberapa tahun lalu ketika pihaknya menyelam di Pulau Pramuka justru perairan di sana kelihatan masih alami. Bahkan, jauh dari kesan kotor karena banyak sampah yang menumpuk.
"Untuk itu, saya harap keinginan menjadi Duta Lingkungan Hidup bisa terealisasi sehingga dapat menambah wawasan masyarakat agar lebih mencintai lingkungan ulasnya.
Terkait hobi menyelamnya, tambah dia, aktivitas tersebut biasa dilakukannya karena bisa memberikan manfaat tersendiri. Apalagi, dengan menyelam, tubuhnya terasa lebih relaks.
"Menyelam membuat saya bisa menyatu dengan alam," katanya.
Di samping itu, kata dia, kegemarannya menyelam termasuk di Sulamben dapat membawanya seolah berada di dunia lain. Di sisi lain, ia mampu berinteraksi langsung dengan beragam makhluk laut seperti aneka ikan yang warna-warni.
"Selain menyelam, akitivitas saya sekarang yakni bermain film yang disutradarai Hanny Saputra," katanya.
Film berdasarkan kisah nyata itu, lanjut dia, berjudul "12 Menit Untuk Selamanya" dan menceritakan tentang semangat dan perjuangan kelompok "marching band" asal Bontang untuk menjadi juara pada sebuah kompetisi. Di film bergenre drama itu, ia mendapat peran sebagai pelatih "marching band" yang penuh kedisiplinan.
"Bahkan, memperoleh kesempatan untuk mengisi 'soundtrack' film tersebut sehingga setelah pulang dari Surabaya, mau tak mau saya harus segera menyelesaikannya," katanya.(*)