Bojonegoro (ANTARA) - Bupati Bojonegoro, Jawa Timur Setyo Wahono meminta pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) periode 2025-2030 yang telah dikukuhkan untuk memperkuat toleransi warga di masing-masing lingkungan, wilayah setempat.
"FKUB Bojonegoro harus mampu menjadi filter sekaligus penguat toleransi di lingkungan masyarakat Bojonegoro," kata Bupati Wahono di Bojonegoro, Kamis.
Wahono menyampaikan bahwa FKUB memegang peran strategis sebagai penyejuk umat, terutama di tengah tantangan perkembangan teknologi dan potensi disinformasi di media sosial.
Kedepannya FKUB harus terus meningkatkan kapasitas digital dan memiliki tim yang khusus memantau isu-isu di media sosial yang dapat memicu keresahan masyarakat.
"Sekaligus perlu meningkatkan komunikasi dan dialog lintas agama secara rutin, tidak hanya pada saat kondisi krusial," jelasnya.
Menurutnya, pemerintah daerah bisa menjadi mitra FKUB dalam merumuskan kebijakan terkait kerukunan umat beragama.
Di sisi lain menjelang perayaan Natal, Wahono mengingatkan perlu adanya sinergi lintas organisasi dan pemuka agama dalam menjaga keamanan dan kenyamanan rumah ibadah sebagai wujud toleransi dan kebersamaan.
Selain itu, juga penting untuk menjaga independensi FKUB sebagai lembaga yang menjadi rujukan masyarakat dalam isu-isu kerukunan.
"Harapannya FKUB terus memberikan edukasi kepada masyarakat agar semakin memahami pentingnya toleransi, saling menghargai dan menjaga persatuan," terangnya.
Sementara itu ketua FKUB Kabupaten Bojonegoro, H. Hanafi mengatakan bahwa kerukunan umat beragama di Bojonegoro merupakan hasil proses panjang yang telah terbangun dengan baik.
Pengurus FKUB berkomitmen untuk memperkuat silaturahim, dialog lintas agama, mendampingi masyarakat dalam penyelesaian persoalan keagamaan secara damai, serta membangun koordinasi intensif dengan pemerintah daerah.
"FKUB juga bertekad melibatkan seluruh elemen lintas agama dalam program kerukunan serta menjadi teladan dalam sikap toleransi dan semangat kebangsaan," katanya.
