Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resor (Polres) Tulungagung mengawali pelaksanaan Operasi Zebra Semeru 2025 dengan melakukan sosialisasi langsung kepada para pengendara di sejumlah titik jalan strategis di wilayah setempat, Senin.
Kapolres Tulungagung AKBP Muhammad Taat Resdi mengatakan, kegiatan sosialisasi pada hari pertama ini dilakukan agar masyarakat memahami sasaran prioritas operasi serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan berkendara.
"Ada delapan pelanggaran prioritas yang kami fokuskan dalam Operasi Zebra Semeru tahun ini," ujar Taat di Tulungagung, Jawa Timur.
Operasi yang berlangsung hingga 30 November itu, lanjutnya, menyasar peningkatan kepatuhan berlalu lintas sekaligus menekan angka kecelakaan di wilayah setempat.
Pelanggaran prioritas yang menjadi perhatian dalam operasi tersebut adalah penggunaan ponsel saat berkendara, pengendara di bawah umur dan berboncengan lebih dari satu orang.
Kemudian, melawan arus, melebihi batas kecepatan, tidak memakai helm SNI, pengemudi dalam pengaruh alkohol hingga tidak menggunakan sabuk keselamatan.
Selain menegakkan aturan, Kapolres menegaskan operasi ini diarahkan untuk mengurangi potensi kecelakaan fatal.
Salah satu potensi kecelakaan fatal yang menjadi perhatian adalah yang melibatkan angkutan umum bus, seperti beberapa kejadian dalam beberapa bulan terakhir yang melibatkan PO Harapan Jaya dalam beberapa bulan terakhir. Dua kejadian terakhir bahkan merenggut tiga nyawa.
Menurut dia, pola penggajian berbasis premi atau bonus pada sebagian perusahaan otobus diduga menjadi akar masalah karena memicu pengemudi berkendara ugal-ugalan untuk mengejar jumlah penumpang.
Selain itu, sistem time table yang ketat dinilai turut mendorong sopir memacu kendaraan agar tidak terlambat tiba di terminal tujuan.
"Kami menyoroti pola kerja yang membuat sopir tertekan mengejar waktu. Ini berisiko terhadap keselamatan penumpang maupun pengguna jalan lain. Penegakan disiplin dan pengawasan di lapangan harus berjalan beriringan dengan pembenahan sistem manajemen perusahaan," kata Kapolres.
Kasat Lantas Polres Tulungagung AKP M. Taufik Nabila menambahkan, sosialisasi hari pertama dilakukan bersama Jasa Raharja di simpang empat BTA dengan membagikan cokelat kepada pengendara yang tertib berlalu lintas.
Selain sosialisasi, pihaknya tetap melakukan penindakan pelanggaran melalui sistem tilang elektronik (ETLE) dan tilang manual untuk pelanggaran yang tidak terjangkau kamera elektronik.
"Penindakan akan kami lakukan secara proporsional. Namun pendekatan edukatif tetap menjadi prioritas agar masyarakat memahami pentingnya keselamatan berkendara," katanya.
Operasi Zebra Semeru 2025 digelar serentak di seluruh wilayah Jawa Timur dengan tujuan menekan tingkat pelanggaran, menurunkan angka fatalitas kecelakaan, serta memperkuat budaya tertib berlalu lintas di masyarakat.
