Endriartono: Yang Terpenting Lolos Verifikasi Faktual Dulu
Selasa, 4 Desember 2012 14:54 WIB
Malang - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto menegaskan, yang terpenting saat ini partai politik yang bakal menjadi kendaraan politiknya untuk maju sebagai calon presiden harus lolos verifikasi faktual lebih dulu sebelum melangkah lebih lanjut.
"Saya sudah bergabung dengan Partai Nasional Demokrat (Nasdem). Kalaupun berdasarkan survei saya menjadi salah satu tokoh yang dikehendaki masyarakat untuk menjadi pemimpin bangsa, Partai Nasdem harus lolos dulu dalam verifikasi," tegasnya sebelum memberikan kuliah tamu di Universitas Brawijaya (UB) Malang, Selasa.
Endriartono mengatakan hal itu berkaitan dengan hasil survei LSI yang menempatkan dirinya sebagai salah satu kandidat kuat pemimpin bangsa (presiden) periode mendatang.
Setelah lolos Verifikasi faktual, katanya, pihaknya juga akan berjuang dalam Pemilu Legislatif guna mengukur bisa tidaknya parpol yang mengusung dirinya nanti mengajukan calon presiden sendiri tanpa berkoalisi dengan parpol lain.
Tahapan demi tahapan harus dilalui. Jika rakyat menghendaki, katanya, tentu dirinya juga akan menyampaikan visi misi dan prioritas pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat serta memperbaiki penegakan hukum.
Selain itu, Sutarto juga menyampaikan pemikirannya tentang perubahan di Indonesia. Dia berharap jika diberi kesempatan memimpin kelak bisa menegakkan hukum dengan seadi-adilnya.
"Negara ini negara hukum, bukan hanya sekadar semboyan, tapi negara hukum harus mampu kita tunjukkan dengan penegakan hukum secara baik karena sekarang masih belum berjalan dengan baik," tegasnya.
Survei LSI terkait tokoh potensial dan memiliki kualitas personal baru saja dipublikasikan. Jumlah responden yang disurvei sebanyak 223 opinion leader, 178 orang dipublikasikan namanya sebagai responden atau penilai.
Setiap tokoh yang disurvei dinilai dengan sejumlah ukuran kualitas personal. Penilaian tiap item dengan skor antara 1-100.
Sejumlah indikator kualitas personal yang ditanyakan dalam survei tersebut adalah penilaian terhadap tokoh bisa dipercaya, satu dalam kata dan perbuatan, tidak pernah melakukan atau diopinikan pernah melakukan KKN, tidak pernah melakukan atau diopinikan melakukan tindakan kriminal.
Indikator lainnya adalah tokoh bersangkutan diyakini mampu memimpin negara dan pemerintahan serta dapat dipercaya dan mampu berdiri di atas semua kelompok atau golongan yang berbeda.
Dalam survei LSI tersebut Endriartono Sutarto ditempatkan di posisi ke-11 atau di atas Hatta Radjasa yang berada di posisi ke-12. Sedangkan posisi pertama menempatkan Machfud MD dan Jusuf Kalla di tempat kedua.(*)