Bojonegoro - PMI Cabang Bojonegoro melatih warga di tiga desa di Kecamatan Kanor mengenai cara menghadapi bencana banjir luapan Bengawan Solo. Sekretaris PMI Cabang Bojonegoro Sukoha Widodo, Senin, mengatakan warga yang memperoleh pelatihan menghadapi banjir berbasis masyarakat itu, yakni warga Desa Sarirejo, Pilanggede, dan Mulyorejo, Kecamatan Kanor. Program pelatihan itu, kata dia dilaksanakan bekerja sama dengan Palang Merah Norwegia yang sudah berjalan sejak Oktober 2011. Diawali dengan merekrut 90 warga di tiga desa itu yang memperoleh pelatihan kesiapsiagaan menghadapi banjir selama lima hari. "Sebanyak 90 warga di tiga itu yang kemudian memberikan pelatihan kepada warga tiga desa yang daerahnya menjadi langganan rutin banjir Bengawan Solo," katanya. Ia menyebutkan warga di tiga desa yang sudah memperoleh pelatihan kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir berbasis masyarakat ada sekitar 3.000 jiwa. "Paling tidak saat ini warga sudah bisa menghadapi bencana banjir tanpa harus mengantungkan kepada tim penyelamat," katanya, menegaskan. Ia menjelaskan warga memperoleh pelatihan cara mempersiapkan diri menghadapi banjir, mulai persiapan sebelum terjadi banjir hingga mencari lokasi tempat pengungsian kalau banjir mulai terjadi di wilayahnya. Dia mencontohkan, warga saat ini sudah harus mempersiapkan tas yang berisi berbagai kebutuhan, seperti makanan ringan, selimut, air minum, juga mengamankan barang-barang berharga mulai sertifikat, ijasah juga lainnya. "Kalau sudah ada persiapan seperti itu kalau sewaktu-waktu di daerahnya terjadi banjir, warga bisa aman minimal selama dua hari," katanya, menegaskan.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012