Surabaya - Perusahaan properti PT Intiland Development Tbk menggandeng perusahaan konsultan ahli infrastruktur asal Australia untuk mengembangkan proyek perumahan sehat berwawasan lingkungan di Graha Natura Surabaya. Wakil Presiden Direktur PT Intiland Development Tbk, Sinarto Dharmawan, di Surabaya, Rabu, menjelaskan, kawasan perumahan sehat tahap pertama dengan luas 32 hektare itu mengusung tiga konsep, yakni hidup sehat, alami dan dukungan teknologi. "Untuk pengembangan desain infrastruktur kawasan, kami bekerja sama dengan Meinhardt, sebuah perusahaan konsultan ahli infrastruktur dari Australia," kata saat mengenalkan kluster perumahaan baru tahap pertama di Graha Natura. Menurut Sinarto, konsultan asing itu mendesain infrastruktur untuk pengolahan limbah "septic tank" secara terintegrasi dalam satu tempat, jaringan serat optik dan daur ulang air secara terpadu. "Pembangunan sistem pengolahan septic tank terintegrasi itu menghabiskan investasi sekitar Rp20 miliar. Ini proyek pertama kami menggunakan sistem pengolahan limbah terpadu di kawasan perumahan," ujarnya didampingi Direktur PT Intiland Grande, David Hosea. Ia menambahkan, konsep rumah dan lingkungan yang sehat akan menjadi tren dalam beberapa tahun mendatang, termasuk di dalamnya mencakup aspek alami, asri dan penerapan teknologi tepat guna. Untuk konsep lingkungan, Intiland bekerja sama dengan Pusat Regional Asia Tenggara untuk Biologi Tropika (Seameo Biotrop) sebagai konsultan dalam pemanfaatan lahan untuk konservasi dan keanekaragaman hayati. "Melalui kerja sama ini, kami menargetkan menanam sedikitnya 10.000 pohon dengan 1.000 jenis tanaman atau 25 persen dari total lebih kurang 4.000 jenis tanaman yang tumbuh di Indonesia. Hingga kini sudah terealisasi lebih dari 4.000 pohon dengan sekitar 300 jenis tanaman, termasuk yang langka," ujar Sinarto. Beberapa tanaman langka dan memiliki keunikan yang ditanam di Graha Natura, antara lain Baobab atau Kalpataru (Adansonia Digitata), Khaya (Mahony Africa), Randu Alas (Bombax Ceiba), Ganda Puspa atau Asoka (Saraca), dan Trembesi yakni jenis tanaman yang mampu menyerap karbondioksida (CO2). Direktur PT Intiland Grande (pengembang Graha Natura), David Hosea, menambahkan, proyek pengembangan kawasan rumah sehat tahap pertama sebanyak 96 unit di kluster "Morning Glory" itu menelan investasi sekitar Rp250 miliar. "Ini proyek lanjutan dari tiga blok yang dipasarkan sejak awal 2012 dan telah seluruhnya terjual. Konsep rumah sehat dengan dukungan lingkungan yang asri menjadi alternatif pilihan konsumen di kota-kota besar, seperti Surabaya," katanya. Menurut David, pasar properti perumahan di wilayah Surabaya Barat, termasuk segmen menengah ke atas, mengalami pertumbuhan signifikan dalam tiga terakhir sehingga harga jualnya juga ikut naik. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012