Bojonegoro - Polres Bojonegoro, Jawa Timur, menggeser sebanyak 551 anggotanya untuk mengamankan 2.602 tempat pemungutan suara (TPS) di pilkada setempat yang akan dilangsungkaan pada 10 Nopember. "Kenali siapa saja yang ada di TPS mulai petugas, hingga perangkat desa juga yang lainnya, dengan tetap menempatkan diri sebagai pihak yang netral," kata Kapolres Bojonegoro AKBP Rachmat Setyadi, ketika upacara pergeseran pasukannya, Kamis. Kepada anggotanya ia meminta bersikap netral tidak condong kepada salah satu pasangan peserta pilkada. Meskipun bisa saja di dalam pilkada ada saudaranya atau kerabatnya yang menjadi tim sukses peserta pilkada. "Polisi harus bisa menjadi pengayom semua pihak, jangan condong kepada salah satu pihak," katanya, menegaskan. Ia juga merinci jumlah petugas yang mengamankan TPS bervariasi mulai ada satu petugas yang mengamankan sampai delapan TPS, namun ada juga satu petugas yang mengamankan satu TPS. Pengamanan satu TPS satu petugas itu, menurut dia, karena menyangkut lokasinya yang terpencil juga kepadatan penduduk dan tingkat kerawanan. "Ada sembilan TPS yang masing-masing diamankan satu petugas, di antaranya di daerah terpencil juga lembaga pemasyarakatan (Lapas)," tambah Kabag Ops Polres Kompol Agus Wahono, Mengenai kemungkinan di TPS terjadi pelanggaran, ia menyatakan sudah ada mekanisme yang mengatur."Jangan kemudian petugas seolah-olah sebagai Superman," katanya, mengambarkan. AKBP Rachmat Setyadi lebih lanjut menjelaskan petugas yang mengamankan TPS akan mendapatkan buku saku dan buku panduan sebagai standar operasional pengamanan pilkada. Ia menambahkan pengamanan pilkada juga akan mendapatkan tambahan sebanyak 415 personel dari Brimob Polda Jatim di Bojonegoro dan jajaran Polres Tuban dan Lamongan. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012