Bojonegoro - Kapolres Bojonegoro, Jawa Timur, AKBP Rahmat Setyadi menjamin, petugas keamanan pilkada, mulai jajaran kepolisian, TNI, linmas, juga yang lainnya akan netral tidak akan memihak peserta pilkada. "Petugas keamanan terutama jajaran polres sudah kami tekankan untuk tidak memihak kandidat, tapi memihak kepada keamanan itu sendiri, agar pelaksanaan pilkada bisa berjalan kondusif," katanya, ketika acara undian nomor urut peserta pilkada di KPU setempat, Rabu. Ia menjelaskan, pengalaman pilkada di DKI yang memunculkan isu sara, bisa menjadi pelajaran berharga, agar hal serupa tidak terjadi di wilayahnya. "Kejadian isu sara di dalam pilkada di DKI harus menjadi pelajaran berharga bagi kita semua, agar tidak muncul di Bojonegoro," ujarnya, menegaskan. Namun, lanjutnya, pilkada di DKI, juga ada pelajaran berharga lainnya yakni dalam debat bisa memunculkan gambaran positif kandidat, karena bisa menyampaikan programnya yang bisa diketahui masyarakat. "Selain itu, setelah rampung pilkada sesuai hasil perhitungan "quick qount", kandidat juga menyampaikan ucapan selamat kepada kandidat yang menang," ucapnya. Ia juga mengimbau, semua peserta pilkada bisa memilih tim sukses yang baik yang tidak merugikan calon, juga tidak menimbulkan suasana yang bisa memunculkan adu domba di masyarakat. "Jajaran kepolisian siap mengamankan pilkada, dengan mengerahkan 1.200 anggota," kata dia. Sementar itu, Ketua KPU Jawa Timur Andry Dewanto menilai, tahapan pilkada di Bojonegoro, sampai saat ini, bisa berjalan dengan baik dan lancar. Bahkan, katanya, suasana pilkada bisa berjalan komunikatif dan santun, setelah mendengarkan sambutan yang disampaikan peserta pilkada, karena antar peserta pilkada saling memohon doa restu. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012