Malang - Pengobatan bagi warga miskin (gakin) di Kota Malang, Jawa Timur, tidak terpengaruh Surat Edaran Gubernur Jatim yang menghentikan penerbitan Surat Pernyataan Miskin (SPM) baru. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang Enny Sekar Rengganingati, Minggu, mengatakan, pihaknya sudah melakukan antisipasi sebelum Surat Edaran (SE) Gubernur Jatim tersebut turun, dimana dalam SE tersebut dinyatakan jika per 1 September Dinkes kota/kabupaten dilarang menerbitkan SPM baru. "Kami sudah menghentikan penerbitan SPM baru sejak pertengahan Juli lalu, bahkan dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD 2012 kami mendapatkan tambahan anggaran untuk Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) dan SPM sebesar Rp6,1 miliar," katanya. Oleh karena itu, lanjutnya, ketika SE Gubernur Jatim terkait penghentian pengobatan bagi pengguna SPM baru, pihaknya tidak terpengaruh ataupun resah, bahkan pemegang kartu Jamkesda maupun SPM tetap bisa berobat di RSSA Malang maupun RST Soepraoen. Bahkan, tegasnya, pasien cuci darah yang menggunakan Jamkesda dan SPM pun masih bisa menjalani pengobatan di RSSA Malang maupun RST Soepraoen. "Anggarannya sudah kami rinci dan kami kalkulasikan tanpa dana sharing dari Pemprov Jatim," tandasnya. Hanya saja, kata Enny, pasien yang bisa berobat dengan menggunakan SPM itu adalah pasien lama atau SPM yang diterbitkan sebelum 15 Juli lalu, sehingga yang bisa dilayani di RSSA maupun RST Soepraoen adalah pasien lama. Keputusan penghentian SPM baru itu tertuang dalam SE Gubernur Jawa Timur No 440/4771/031/2012 tentang penghentian pengobatan Surat Pernytaan Miskin (SPM). Jumlah pasien yang menggunakan SPM per Juli 2012 mencapai 8 ribu jiwa lebih, Jamkesda yang didanai dari APBD Kota Malang dan Pemprov Jatim lebih dari 31 ribu jiwa dan Jamkesmas dari dana APBN sekitar 91 ribu jiwa. Bagi warga miskin yang saat ini masih belum terkover layanan kesehatan secara gratis, dalam waktu dekat ini akan diasuransikan dan draf aturannya masih dibahas di tingkat legislator.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012