Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Lilik Hendarwati, mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk lebih agresif menggali potensi pendapatan baru melalui inovasi di antaranya dengan penyelenggaraan Festival Aset.
Usulan tersebut disampaikan Lilik menyusul tantangan menurunnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) imbas penerapan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (UU HKPD), yang akan efektif berlaku mulai Januari 2025.
“Dengan perubahan skema pembagian hasil pajak kendaraan, PAD Jawa Timur diperkirakan akan turun hingga Rp4,1 triliun. Ini bukan angka kecil dan perlu segera diantisipasi,” ujar Lilik di Surabaya, Rabu.
Ia menjelaskan, skema pembagian Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) akan berubah signifikan.
Jika sebelumnya provinsi menerima 70 persen dan kabupaten/kota 30 persen, maka mulai 2025 komposisinya berbalik: 66 persen untuk kabupaten/kota dan 34 persen untuk provinsi.
Menghadapi tantangan tersebut, Lilik mengusulkan agar pemprov mengadakan Festival Aset sebagai langkah kreatif dalam memetakan dan mempromosikan aset-aset daerah yang dapat disewakan atau dimanfaatkan secara optimal.
“Masih banyak aset milik provinsi yang belum diberdayakan secara maksimal. Jika dilakukan pendataan dan strategi pengelolaan yang tepat, ini bisa menjadi sumber PAD baru,” kata Ketua Fraksi PKS DPRD Jatim ini.
Ia mencontohkan Pelabuhan Probolinggo sebagai salah satu aset strategis yang bisa dimaksimalkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan menambah pemasukan daerah.
“Pelabuhan Probolinggo itu aset besar. Harus ada strategi khusus agar benar-benar memberi manfaat,” ujarnya.
Lilik menambahkan, DPRD Jatim siap memberikan dukungan dan pendampingan dalam proses pendataan serta pengelolaan aset.
Ia juga mengajak seluruh pihak, baik eksekutif maupun legislatif, untuk bersinergi menghadapi tantangan fiskal dengan semangat inovatif dan optimisme.
Editor : Astrid Faidlatul Habibah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025