Sumenep - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumenep meminta para pembudidaya mengolah rumput laut menjadi produk olahan, karena akan lebih menguntungkan dibanding langsung menjualnya dalam bentuk basah. "Rumput laut yang diolah menjadi makanan ringan maupun sebatas siap saji untuk dicampur dengan makanan dan minuman lainnya, akan bernilai ekonomis tinggi dan tentunya akan lebih menguntungkan," ujar staf Bidang Agribisnis Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumenep, Joni Hariyanto di Sumenep, Jawa Timur, Kamis. Di Sumenep, kata dia, sebagian besar pembudidaya rumput laut memang menjual komoditas tersebut dalam bentuk basah atau mentah. "Namun, memang ada sebagian pembudidaya, baik yang tergabung dalam kelompok maupun sudah bernaung dalam koperasi, yang mengolah rumput laut menjadi makanan ringan maupun sebatas siap saji," ucapnya. Ia juga mengemukakan, harga rata-rata rumput laut pada tahun ini, yakni Rp750 per kilogram dalam bentuk basah, merupakan yang terendah sejak 2010. "Pada 2010, harga rata-rata rumput laut sebesar Rp1.500 per kilogram dalam bentuk basah dan Rp1.200 pada 2011 lalu," ucapnya. Joni mengatakan, sejak beberapa tahun lalu, sejumlah pembudidaya rumput laut yang berada di Bluto dan Dungkek, telah mengolah komoditas tersebut menjadi makanan ringan maupun sebatas siap saji. Pembudidaya yang bernaung dalam Koperasi Aneka Usaha di Desa Aeng Dake, Bluto, adalah salah satu contoh kelompok yang mengolah rumput laut menjadi siap saji. "Kami memproduksi rumput laut kering yang bersifat siap saji sekaligus sebagai bahan campuran untuk makanan maupun minuman lainnya, sejak 2002 lalu," ujar salah seorang pengurus koperasi, Uswatun Hasanah. Rumput laut olahan hasil produksinya, kata dia, dikemas per satu ons yang dijualnya seharga Rp5.000/Kg. "Kalau ada pesanan, kami juga mengolah rumput laut menjadi makanan ringan, seperti dodol. Namun, rumput laut olahan yang diproduksi secara rutin oleh kami adalah rumput laut kering siap saji dan olah," ucapnya. Sesuai data di DKP Sumenep, produksi rumput laut pada 2010 lalu sebanyak 500.775,10 ton dalam bentuk basah, 2011 sebanyak 533.706,37 ton, dan untuk sementara pada 2012 (Januari-Juni) sebanyak 265.092,95 ton. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012