Trenggalek - PT Perhutani Anugerah Kimia, sebuah pabrik pengolahan getah pinus terbesar di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Senin dinihari, terbakar. ANTARA di Trenggalek melaporkan, api yang muncul pasca ledakan hebat pada pukul 00.10 WIB masih terus berkobar hingga pukul 04.30 WIB akibat minimnya sarana pemadam kebakaran yang dikerahkan. Belum ada laporan korban jiwa ataupun taksir kerugian akibat kejadian itu. Anggota taruna tanggap bencana (tagana) setempat, Samsul Maarif menuturkan, kobaran api membakar hampir seluruh bangunan pabrik pengolah terpentin menjadi bahan baku kimia dan industri makanan tersebut. "Minimnya sarana pemadam kebakaran membuat kebakaran sulit dipadamkan. Apalagi di dalam pabrik banyak bahan olahan getah pinus yang mudah terbakar," tuturnya. Beberapa mobil pemadam kebarakan dari Kabupaten Tulungagung, Ponorogo, serta PT Gudang Garam di Kediri juga tampak membantu upaya pemadaman. Penyebab ledakan yang memicu kebakaran besar itu masih simpang siur. Pihak pabrik sejauh ini belum bisa dikonfirmasi. Namun menurut versi Samsul maupun beberapa sumber warga di sekitar lokasi kejadian, kebakaran dipicu oleh konsleting listrik. Api yang mulai berkobar lalu menyambar bahan olahan terpentin yang ada dalam puluhan tabung menyerupai tong yang ada di dalam pabrik sehingga menyebabkan ledakan keras hingga berkali-kali. Puluhan warga yang tinggal di sekitar pabrik yang berlokasi di Jalan Kanjeng Jimat, Kota Trenggalek itu untum sementara diungsikan ke tempat aman demi menghindari jatuhnya korban jiwa. "Saat ini api mulai merembet ke pemukiman penduduk sehingga warga di sekitar pabrik semua diungsikan ke tempat aman, mungkin sampai api benar-benar bisa dipadamkan," ujar Dimas, penyiar radio lokal Trenggalek yang berlokasi tak jauh dari titik kebakaran. Sumber resmi di KPH Perhutani Kediri menyebutkan, PT Perhutani Anugerah Kimia (PAK) merupakan perusahaan swasta murni. Keberadaan pabrik yang berdiri sejak tahun 2002 tersebut tidak memiliki kaitan langsung dengan PT Perhutani, namun kedua belah pihak menjalin kerjasama dalam bisnis pasokan getah pinus yang memang banyak diproduksi bahan baku terpentin serta bahan kimia lainnya tersebut. (*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012