Bojonegoro - Dinas Perhutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Pemkab Bojonegoro menargetkan pengembangan tanaman tebu seluas 6.000 hektare sebagai usaha menunjang swasembada gula secara nasional, pada 2014. Kepala Dishutbun Bojonegoro Achmad Djupari, didampingi Kepala Bidang Usaha Perkebunan Khoirul Insan, Rabu mengatakan, pengembangan tanaman tebu baru bisa direalisasikan pada 2011 seluas 893 hektare, setelah ada bantuan sosial. Padahal, lanjutnya, Pemerintah mencanangkan swasembada gula secara nasional sejak 2009, namun saat itu Bojonegoro belum bisa mengembangkan tanaman tebu karena kesulitan memperoleh lahan. "Tanaman tebu di Bojonegoro bisa dikembangkan pada 2011 seluas 893 hektare, setelah ada bantuan sosial kepada petani tebu," jelasnya. Ia menjelaskan, bantuan sosial itu, hanya pada lahan 10 hektare, dengan besarnya bantuan sebesar Rp32,1 juta per hektare dari pabrik gula di Jatim dan Jateng, dengan tujuan untuk membuat kebun bibit datar (KBD). "Bantuan sosial itu untuk membuat kebun bibit tanaman tebu yang kemudian dikembangkan di masyarakat hingga luasnya bisa mencapai 893 hektare," katanya, menegaskan. Pembuatan KBD itu, menurut dia, dilakukan bekerja sama dengan Koperasi Petani Tebu Rakyat (KPTR) Rosan Makmur Kecamatan Kedungadem, Gendis Kecamatan Padangan, dan Barata. Hal serupa, menurut dia, juga dilakukan pada musim tanam 2012 dengan luas 25 hektare, yang besarnya bantuan sosial mencapai Rp18,091 juta per hektare, juga untuk membuat KBD bekerja sama dengan KPTR Rosan Makmur dan Gendis. Ia mentargetkan, dengan adanya KBD seluas 25 hektare itu, tanaman tebu di wilayahnya bisa berkembang menjadi sekitar 2.000 hektare pada musim tanam 2012/2013. Lokasinya, tambahnya, mencakup 17 kecamatan, di antaranya Kecamatan Kedungadem, Kepohbaru, Sugihwaras, Temayang, dan Dander. "KPTR itu bekerja sama dengan pabrik gula baik di Jawa Timur, juga di Jateng, yang akan menampung produksi tebu petani," ucapnya, menjelaskan. Ia menilai, prospek tanaman tebu cukup bagus, sebab kebutuhan gula secara nasional saat ini mencapai 2,3 juta ton per tahun, tapi produksi gula nasional baru mencapai 1,6 juta ton per tahun.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012