Bojonegoro - Produksi minyak Lapangan Banyu Urip Blok Cepu di Bojonegoro, Jawa Timur, meningkat menjadi 1,997 juta barel pada triwulan kedua 2012 dibandingkan dengan triwulan pertama sebanyak 1,962 juta barel.
Kepala Bagian Sumber Daya Alam (SDA) Pemkab Bojonegoro Fajar Yudhy, Senin, mengatakan, peningkatan produksi rata-rata minyak Lapangan Banyu Urip tersebut sesuai data produksi minyak siap jual yang diperoleh dari Kementerian ESDM, beberapa waktu lalu.
Dalam perhitungan yang dilakukan, menurut dia, lapangan minyak Banyu Urip di Desa Mojodelik, Kecamatan Ngasem, untuk triwulan pertama periode Desember 2011-Februari 2012, dengan perolehan 1,962 juta barel, produksi rata-rata sekitar 21,803 ribu barel per hari.
Namun, lanjutnya, untuk triwulan kedua periode Maret-Mei 2012, dengan meningkatnya produksi menjadi 1,997 juta barel , produksi rata-rata sekitar 22,197 ribu barel per hari.
"Meningkatnya produksi minyak Lapangan Banyu Urip, tidak lepas usaha yang dilakukan operator Mobil Cepu Limited (MCL) yang mengusakan meningkatkan produksi untuk menambah target produksi minyak secara nasional," katanya.
Ia menjelaskan, target produksi minyak Lapangan Banyu Urip di dalam APBN 2012 sebesar 8,052 juta barel, namun di dalam APBN Perubahan targetnya ditingkatkan menjadi 8,784 juta barel.
Ia mengaku, belum tahu apakah target produksi minyak Lapangan Banyu Urip tersebut bisa tercapai atau tidak, dengan peningkatan target dalam APBN Perubahan.
"Melihat perkembangan yang ada besar kemungkinan bisa tercapai, sebab MCL terus berusaha mengenjot produksi minyak Lapangan Banyu Urip," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendapatan Daerah Bojonegoro Herry Sudjarwo, menambahkan, produksi minyak siap jual di wilayahnya hingga triwulan kedua 2012 mencapai 11,58 juta barel.
Meningkatnya produksi minyak siap jual itu, menurut dia, selain ada peningkatan produksi minyak Lapangan Banyu Urip, juga meningkatnya produksi minyak lapangan Sukowati yang dikelola Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java.
"Meningkatnya produksi minyak lapangan Sukowati setelah ada perbaikan sumur minyak yang mengalami penurunan produksi pada triwulan pertama," jelasnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012