Bondowoso - Bupati Bondowoso Amin Said Husni berharap konflik dua kubu di Universitas Bondowoso segera ada solusi  sehingga tidak merugikan mahasiswa.         "Kalau ada solusi final, maka Unibo yang merupakan aset masyarakat Bondowoso ini bisa terselamatkan," katanya saat berbicara di Musda II Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di Bondowoso, Jatim, Sabtu.         Unibo dalam beberapa tahun ini dilanda konflik dua kepemimpinan sehingga mahasiswa juga terbelah menjadi dua. Saat ini kampus tersebut ada dua rektor, yakni Edy Basuki dengan Hernanik.         Menurut Bupati, seharusnya Unibo menjadi universitas riset sehingga bisa banyak membantu pemerintah untuk dimintai masukan terkait pembangunan daerah.         "Dari pada saya menggunakan perguruan tinggi dari luar. Kalau yang di sini sehat kan lebih baik," katanya.          Ia mengemukakan, terkait konflik itu, pihaknya sudah berusaha menyediakan forum di pendopo yang melibatkan pihak-pihak yang berkonflik. Namun hingga sekarang belum ada titik temu.         "Saya ajak semua untuk mencari solusi bersama, tidak bicara pasal-pasal hukum atau akta-akta, tidak hanya legal formal. Sudah tiga hingga empat kami lakukan itu, bahkan mengundang Kopertis juga," katanya.         Namun demikian ia mengaku menyadari bahwa dirinya dibatasi oleh undang-undang menyangkut otonomi kampus sehingga tidak boleh terlalu jauh masuk ke dalam kampus itu.          Bupati mengaku mengikuti terus perkembangan Unibo yang sudah mengalami berbagai proses hukum, yakni perdata, tata usaha negara, bahkan terakhir ke pidana terkait kasus pemukulan terhadap Rektor Edy Basuki.          "Tinggal hukum adat yang belum," katanya tertawa.          Terkait kepentingan mahasiswa, ia mengaku dinas pendidikan setempat telah meminjami ruang sekolah SMP untuk ditempati mahasiswa yang tidak bisa kuliah di kampus Unibo. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012