Sumenep - Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Sumenep mengecek tembakau milik petani di Desa Saronggi yang terserang hama ulat. Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Sumenep, Abd Gafur, Rabu, menjelaskan, secara resmi, pihaknya belum menerima laporan dari jajarannya tentang adanya serangan ulat pada tembakau milik petani di Saronggi. "Namun, secara informal, kami memang menerima informasi tentang serangan ulat tersebut. Oleh karena itu, kami langsung menerjunkan tim ke Saronggi untuk mengecek kondisi riil lahan tembakau tersebut," ujarnya di Sumenep. Untuk sementara hingga sekarang, kata dia, pihaknya belum mengetahui luas lahan yang terserang ulat tersebut. "Tim yang kami tugaskan untuk mengecek lahan tembakau tersebut masih di lapangan dan belum memberikan laporan kepada kami," ucapnya. Gafur juga mengemukakan, pihaknya tidak ingin berandai-andai terkait penyebab munculnya serangan ulat pada tembakau milik petani di Saronggi. "Tunggu saja hasil pengecekan yang dilakukan jajaran kami. Namun, untuk sementara, informasi yang diterima kami, tembakau yang terserang ulat memang di Saronggi," paparnya. Pada tahun ini, proyeksi lahan tanam tembakau di Sumenep seluas 20.358 hektare atau menurun dibanding 2011 yang seluas 22.333 hektare. "Hasil pemantauan yang kami lakukan, lahan yang sudah ditanami tembakau oleh petani pada tahun ini sekitar 16 ribu hektare. Ini masih angka sementara," kata Gafur. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012